" Saya boleh duduk disini mbak ?" Seorang laki - laki memakai kemeja biru lengan panjang membawa semangkok bakso urat jumbo dan es matcha hijau dengan sedotan berwarna putih
" silahkan mas. " Perempuan itu mempersilahkan.
" Vina ?" laki - laki itu sejenak memperhatikan orang yang di depannya dan berfikir sejenak
"Ya, tunggu pasti kamu Jhon ?" Vina menunjuk laki - laki itu, menebak.
Jhon hanya membalas dengan anggukan.
" Gimana kabar, Jhon ?"
" Seperti biasa, sehat, ganteng dan idaman semua perempuan." Jhon menyombongkan diri.
" Kamu gak berubah, tetap sombong seperti dulu." Vina mengangkat minumannya.
" kamu juga tetap sama. Red velved dengan sedotan merah dan diminum dari sebelah kiri kalau sebelah kanan fans MU" Jhon menunjuk minuman red velved yang sedang diminum Vina, Vina tersedak.
Mereka berdua tertawaÂ
Vina, seorang perempuan yang tidak sengaja ditemukan oleh seorang ilmuan jenius dan tampan. Jhon nama ilmuan jenius itu. cerita itu sebenarnya sudah dimulai sejak tujuh tahun yang lalu. Awal masuk perkuliah di kantin kampus, masa - masa kejam ospek. kenapa kejam ? ya jawabannya simple karena tidak masuk nalar. Setidaknya pada masa itu Jhon menjadi pahlawan pembebas kekejam non nalar ospek.Â