***
“Pa, jelaskan. Jangan lagi ada yang ditutup-tutupi. Saya sudah capek dengan semua ini.”
“Ada apa lagi, Ma?”
“Dulu Laila, sekarang Imah. Emang kenapa dengan Imah?”
“Hah, sama saja dengan Laila sinting itu!” Mungkin dia sudah berasumsi lebih daripada yang sebenarnya terjadi.
Hendro menoleh ke istrinya seperti menagih penjelasan.
“Tadi pagi Imah datang ke Mama. Ya, dia mau ngomong tentang Papa.”
“Tentang Papa, memang dia mau ngomong apa?”
“Gak tau.”
“Kok gak tau?”
“Ya…apalagi kalau bukan suka sama Papa.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!