Mohon tunggu...
Wahyu Gievari Hidayat
Wahyu Gievari Hidayat Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis Itu nikmat. Maka, nikmatilah menulis...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Babu...

25 Agustus 2015   14:09 Diperbarui: 25 Agustus 2015   14:21 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Tak usah, Bu. Terimakasih.” Ia menunjukkan sikap penuh hormat yang sangat didramatisir.

Ah, pembantu sombong. Kata Elis dalam hati.

Sebelum meninggalkan sang majikan, Laila meletakkan secarik kertas di atas meja. Dan Elis melihat itu, tapi ia pura-pura tak acuh. Begitu Laila benar-benar lenyap dari rumahnya, lekas ia menuju meja dan mengambil kertas itu. Ia membaca tulisan di kertas.

Kepada Bu Elis

Sebelumnya saya menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya. Saya tahu ini akan melukai Ibu. Tapi, saya tidak bisa menyimpan perasaan saya ini lama-lama. Saya harus mengatakannya pada Ibu.

Bapak orang baik. Terus terang saya cemburu setiap kali melihat Ibu berduaan dengan bapak. Apalagi saat saya, tanpa sengaja, pernah melihat ibu dan bapak berhubungan di kamar, saya sangat terbakar.

Sekali lagi, bapak itu orang baik. Setiap perempuan pasti akan jatuh hati melihatnya. Tolong, jangan sia-siakan Bapak. Dia orang baik.

Salam saya,

Laila

Elis mengerutkan dahi membaca surat itu lalu menggeleng-gelengkan kepala. Ia menjadi makin panas.

Hem, dasar pembantu sinting!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun