Mohon tunggu...
Funy Febrianti
Funy Febrianti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerpen "Umi Kalsum"

22 Januari 2018   21:26 Diperbarui: 22 Januari 2018   22:02 5955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dia masihsama Hasanah. Sekalipun Amin tak sekaya mertuanya, tapi dengan bersuamikan dia kekayaan haji itu takkan jatuh ke tangan orang lain. Lalu terbayang di mataku si Amran yang jadi gila ketika lamarannya di tolak oleh Fatimah. O, ngeri sekali kedengarannya. Tapi si Ichwan seperti mengetahui perasaanku ketika tiba-tiba ia berkata lagi:

-Kau tahu, Haji Basuni itu doyan makan riba?

-Maksudmu dia lintah darat?

-Lebih dari itu, ia seorang bakhil seperti Qarun dan kejam seperti Fir'aun.

Tanpa kami ketahui kami diam-diam hayut dalam mimpi.

Pada suatu hari aku pernah menerima surat dari Umi kalsum, diantar oleh kemenakannya. Surat itu di tulis dalam bahasa Arab Pego, begini bunyinya:

Assalamualaikum wr.wb

Aku senang sekali semalam melihat kau dan mendengar suaramu ketika kau nyanyikan "Tabasam" dalam qasidahan lagu kesayanganku....Dengan lagu itu aku selalu ingat kau, meski ku tahu kau sombong kata teman-temanku.

Tapi aku.......ah, aku hanya seorang gadis dan tak bisa berbuat selain berangan-angan saja.Aku takut Zainab.Lebih takut lagi pada bapakku.Kau tahu bapakku? O, lebih baik aku melihat dia lekas mati, biar aku bisa melihat kau tiap hari. Kini aku tak bedanya seperti anak monyet yang dirantai dalam kandang.Aku tak boleh melihat laki-laki, O aku tersiksa siang malam. Aku Cuma berharapkan kesempatan yang akan datang. Aku tak betah begini terus.Aku menderita atau lekas mati saja?

Senyumku hanya bentuk pemberontakan terhadap nasibku.Berlagulah kau tiap hari untukku. O, aku sangat menderita. Kepada siapakah aku mesti berharap? O, aku melihat Tuhan.......

Wassalamualaikum wr. Wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun