Mohon tunggu...
Funy Febrianti
Funy Febrianti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerpen "Umi Kalsum"

22 Januari 2018   21:26 Diperbarui: 22 Januari 2018   22:02 5955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam melentang melihat langit-langit yang suram, tiba-tiba Ichwan yang kukira sudah tidur itu berkata seperti menyindir.

-Ya, memang begitu bagus matanya, katanya

-Kau belum tidur, Wan? Tanyaku kaget.

-O, mata itu seperti pohon beringin, sambungnya lagi tak mengindahkan pertanyaanku.

-Kau tadi melihat aku?

-Ya, aku melihat senyuman itu, katanya mengejekku lagi.

-Kau cinta padanya, Wan? Tanyaku mulai cemburu

-Mungkin juga seperti kau.

-Dan kau melamar dia? Cemburuku makin kuat, tapi Ichwan cuma ketawa sinis, lalu menjawab:

-Aku tahu perasaanmu kawan.

-Perasaanku? Lantas, apa pendapatmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun