Mohon tunggu...
Funy Febrianti
Funy Febrianti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerpen "Umi Kalsum"

22 Januari 2018   21:26 Diperbarui: 22 Januari 2018   22:02 5955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, adapun tujuan penelitiannya adalah:

  • Mendeskripsikan analisis intrinsik cerpen Umi Kalsum.
  • Mendeskripsikan analisis ekstrinsik cerpen Umi Kalsum.

 

 

MANFAAT

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan, manfaat penelitiannya adalah:

  • Manfaat teoretis
  • Semoga dapat memperluas wawasan khususnya dalam bidang prosa fiksi (cerpen) dengan beberapa kajian khususnya dengan analisis intrinsik dan ekstrinsik
  • Manfaat praktis
  • Semoga penelitian ini sebagai bahan referensi atau rujukan untuk penelitian selanjutnya, mampu meningkatkan kegiatan membaca.
  • KAJIAN TEORETIK
  • Pengertian Unsur Intrinsik
  • Unsur intrinsik adalah unsur yang ada dalam cerita pendek dan merupakan unsur pembangun dari dalam cerita. Unsur dari dalam ini merupakan unsur terpenting terbentuknya sebuah cerita, yang termasuk unsur intrinsik adalah:
  • Tema
  • Menurut E.Kosasih (2006:251) mengemukakan bahwa tema adalah inti atau ide dasar sebuah cerita. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tema adalah yang melatar belakangi sebuah karya sastra, karya sastra akan terbangun oleh latar belakang yang mendasari pengarang untuk membuat sebuah karya sastra.  Dalam membuat sebuah karya sastra tema merupakan hal yang paling utama, setelah menemukan sebuah tema maka akan dikembangkan dengan unsur-unsur intrinsik lainnya yang saling terketerkaitan satu sama lain.
  • Latar atau setting

Setting adalah latar peristiwa dalam karya fiksi, baik berupa tempat, waktu, maupun peristiwa, serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologi (Aminudin, 2014:67). Dapat disimpulkan bahwa latar adalah menunjukkan sebuah tempat, waktu, dengan setting yang membangun suasana cerita agar cerita tersebut lebih menarik dengan berbagai suasana.  Dalam cerpen Umi Kalsum terdapat sebuah latar seperti di Langgar Nyai Safii, di tikungan jalan, di rumah Haji Basuni. Selain latar tempat adapun latar waktu seperti Sore hari, Malam hari, pada malam sebelum fajar. Dan latar suasana seperti Bahagia, menegangkan, menyedihkan.

  • Sudut Pandang
  • Sudut pandang adalah menaruh identitas dirinya  didalam sebuah cerita tersebut, dari arah mana pengarang menaruh identitasnya.
  • Ada dua macam sudut pandang menurut (Ana, Musfitayeri :05), yaitu sebagai berikut:
  • Sudut pandang orang pertama, yaitu pengarang menempatkan dirinya sebagai pelaku cerita dengan ciri menggunakan kata aku atau saya.
  • Sudut pandang orang ketiga, yaitu pengarang menempatkan dirinya di luar cerita dengan ciri menggunakan kata ia, dia atau nama orang.
  • Tokoh dan Penokohan
  • Tokoh adalah pemeran yang ada dalam cerita sedangkan penokohan adalah watak dari pemeran cerita tersebut.  Pengarang menggambarkan watak tokoh menurut (Ana, Musfitayeri:5), yaitu:
  • Penjelasan langsung dari pengarang bahwa tokoh berwatak baik, marah, sadis, dengki.
  • Dialog antartokoh.
  • Tanggapan/reaksi dari tokoh lain terhadap tokoh utama.
  • Pikiran-pikiran dalam hati tokoh.
  • Lingkungan disekitar tokoh atau penampilan tokoh.
  • Bentuk fisik tokoh.
  • Tingkah laku, tindakan tokoh atau reaksi tokoh terhadap suatu masalah.
  • Gaya Bahasa
  • Gaya bahasa merupakan perumpamaan dari sebuah makna, pengarang tidak menyebutkan secara langsung maksud dan makna yang terkandung didalamnya.
  • Amanat
  • Amanat adalah isi kebaikan yang disampaikan oleh pengarang untuk pembaca, agar pembaca memetik pelajaran kebaikan. Karena pengarang tidak hanya sekedar menulis sebuah karya sastra tetapi pengarang juga menyampaikan kebaikan atau hal positif dari karyanya tersebut. Hal positif tersebut bisa terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan pembaca tidak sekedar membaca tanpa memetik kebaikan dari amanat yang disampailkan pengarang lewat tulisan-tulisannya. Maka setiap karya sastra yang dibaca pasti ada nilai-nilai kebaikan yang dapat kita pelajari maupun kita terapkan dalam kehidupan nyata.
  • Alur
  • Alur adalah struktur karya sastra dari awal sampai akhir cerita. Pengarang atau penulis menyusun sebuah cerita semenarik mungkin, apakah cerita tersebut dari masa sekarang ke masa depan atau cerita tersebut dibuat dari masa sekarang kembali ke masa lampau. Menurut Sri H. Rahardjo (2004:116) alur dalam cerpen biasanya terdiri atas:
  • Pengenalan
  • Timbulnya konflik atau pertikaian
  • Memuncaknya konflik atau klimaks
  • Penyelesaian masalah
  • Pencitraan
  • Pencitraan merupakan karakter atau pembawaan cerita yang disampaikan oleh penulis, sehingga pembaca merasa terbawa hanyut di dalam cerita tersebut.
  • Pengertian Unsur Ekstrinsik
  • Unsur ekstrinsik adalah unsur pembangun dari luar cerita, walaupun bukan menjadi unsur yang utama tetapi unsur ekstrinsik ini sangat mempengaruhi unsur intrinsik. Sedangkan menurut Nurgiyantoro (2005:23) bahwa unsur ekstrinsik adalah unsur yang mempengaruhi bangunan cerita sebuah karya sastra. Yang termasuk unsur ekstrinsik adalah:
  • Biografi Pengarang
  • Bahwa kita ketahui biografi adalah sebuah tulisan yang menceritakan kehidupan seseorang sepanjang hidupnya, baik itu masa muda, memecahkan masalah hidupnya, prestasi yang diraih. Didalam biografi banyak sekali nilai keteladanan, nilai keteladanan tersebut patut dicontoh oleh seorang pembaca. Maka penting sekali biografi dicantumkan oleh seorang penulis selain pembaca mengenal lebih jauh sosok tersebut, pembaca juga akan meneladani nilai-nilai kebaikan didalam biografi.
  • Seperti cerpen Umi Kalsum karya Djamil Suherman bahwa biografi pengarang berasal dari daerah Makasar,menceritakan pengalaman semasa mudanya yang menjadi buruh pabrik.  Djamil Suherman pun pandai dalam membuat puisi, cerita pendek, novel dan merupakan angkatan 66.
  • Nilai Agama
  • Nilai agama adalah nilai-nilai yang terkandung didalam satu ajaran tertentu. Nilai agama dipegang sebagai pedoman kehidupan seseorang dalam suatu ajaran yang dianutnya.
  • Seperti dalam cerpen Umi Kalsum nilai agama merupakan nilai yang sangat dominan, karena cerpen tersebut mengangkat sebuah cerita dari kehidupan pesantren yang sangat melekat dikalangan masyarakatnya.
  • Nilai Sosial
  • Nilai sosial adalah nilai kebaikan antar sesama manusia, yang dapat diteladani oleh masyarakat.   Selain nilai agamanya yang sangat melekat cerpen Umi Kalsumpun mengajarkan nilai sosial seperti dari tokoh Haji Basuni walaupun Haji Basuni sudah melakukan kesalahan, tetapi masyarakat yang lain merasa iba dengan penderitaan yang sedang dialami Haji Basuni.
  • Nilai Budaya
  • Nilai budaya adalah konsep-konsep bersifat abstrak mengenai dasar dari suatu nilai dalam kehidupan manusia (Ariyono, 1985). Dengan kata lain bahwa nilai budaya adalah nilai yang dianggap benar tidak diragukan oleh masyarakat dan dijadikan sebuah kebiasaan oleh masyarakat tertentu.

 

  •  
  •  
  •  
  • METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan objek kajiannya adalah cerpen Umi Kalsum karya Djamil Suherman. Penulis menggunakan teknik studi kepustakaan, seperti membaca cermat cerpen Umi Kalsum, mengkaji unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, latar, sudut pandang, tokoh dan penokohan, gaya bahasa,amanat, alur dan pencitraan. Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi biografi pengarang, nilai agama, nilai sosial, dan nilai budaya.

HASIL DAN PENELITIAN

Unsur Intrinsik dalam Cerpen Umi Kalsum

  • Tema
  • Kehidupan Gadis yang malang.
  • Latar atau setting
  • Dalam cerpen  Umi Kalsum karya Djamil Suherman terdapat tiga latar atau setting yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Seperti dalam kutipan sebagai berikut:
  • Latar tempat :
  • Di Langgar Nyai Safii, di tikungan jalan, di rumah Haji Basuni.Berikut kutipan dalam cerpennya:
  • - Di Langgar: Ketika di Langgar Nyai Safii diadakan malam qasidahan, aku dan teman-teman mengintip mereka di lubang dinding langgar mereka.
  • - Di tikungan jalan: Di antara beberapa gadis yang menuju tikungan jalan kedungpring ku lihat Umi dan kakaknya berjalan.
  • -   Di rumah Haji Basuni:
  • - Pada suatu malam sebelum fajar,ketika sedang enak-enaknya orang tidur, tiba-tiba terdengar dari rumah Haji Basuni jeritan orang perempuan.
  • - Oleh kerusuhan-kerusuhan pikiran itu aku tak ikut orang-orang itu memasuki rumah Haji Basuni.
  • Latar waktu :
  • Sore hari, Malam hari, pada malam sebelum fajar.
  • - Sore hari: Sore itu, waktu menjelang ashar. Santri-santri hilir-mudik dengan bawaan masing-masing.
  • - Malam hari: Pada suatu malam sesudah lepas pengajian di langgar, kami para santri yang akan pulang ada kalanya berbarengan dengan santri-santri perempuan.
  • - Pada malam sebelum fajar: Pada suatu malam sebelum fajar,ketika sedang enak-enaknya orang tidur, tiba-tiba terdengar dari rumah Haji Basuni jeritan orang perempuan.
  • Latar suasana :
  • Bahagia, menegangkan, menyedihkan
  • - Bahagia:
  • 1.Mula-mula aku begitu memimpikan dia. Sampai pun pada suaranya yang merdu tiap kali membenamkan daku ke satu fantasi yang indah dan ajaib, sebagaimana kalau aku membayangkan wajah seorang gadis putri nabi yang cantik itu. 
  • 2.Diam-diam aku mengikuti mereka dari belakang. O, aku ingin benar bercakap-cakap sebentar dengan dia, malamini. Begitu ayunya sebab bulan mengembang di atas kepalanya. Sesudah beberapa lama kami berjalan dan ketika akan membelok tikungan lain, Umi menoleh ke belakang. Keduanya menoleh, lalu kami senyum.Keduanya berhenti dan aku menghampiri mereka.
  • -Menegangkan:
  • 1.    Di luar dugaan, dari arah yang kami tuju, kulihat sesosok tubuh manusia berdiri tegak di tepi jalan itu, yang tak jauh lagi dari rumah Umi. Ketika Latifah dan Umi melihat orang itu tiba-tiba muka keduanya jadi pucat dan hampir menjerit.
  • 2.  Kami berhenti beberapa langkah dari orang itu tiba-tiba menghampiri kedua gadis itu. Dan tanpa bicara lebih dulu selayang tangan kulihat menimpa kepala Umi, selayang lagi pada Latifah.Keduanya menjerit lalu berlarian masuk ke rumahnya.
  • 3.   Sesudah haji itu meninggalkan aku dan baru saja aku mengalah, dari rumah umi terdengar suara gaduh diiringi tangis perempuan. Aku kenal suara itu suara Umi.Ia melolong-lolong dalam sela bentakan dan lecutan pecut.
  • Kapok, pak! Kapookkk! Aduh! Kapok!
  • -Menyedihkan:
  • 1. Sejak hari itu pikiranku terpengaruh oleh kabar yang menyedihkan itu. Siapakah yang menduga bahwa kejadian semacam itu menimpa keluarga Haji Basuni? Menimpa Umi Kalsum yang begitu lembut? O, mustika-hidupku yang lama ku impikan dan yang hendak kurebutkan dengan sepenuh perasaanku itu, kini telah noda. Tapi bagiku Umi tetap suci. Sebab betapapun ia telah berusaha mempertahankan kemerdekaan dirinya dari kekerasan orang tuanya.
  • 2. Dalam ketakutanku kubayangkan sebuah tubuh ramping yang sedang tergantung pada seutas tali dan sebuah wajah cantik mengeluarkan lidah dan busa. Di situ mataku kupejamkan. Aku tak sanggup melihat kemurungan langit malam itu. Sebuah cahaya menganga di arah timur. Mungkin malam itu sudah menjelang fajar.
  • Sudut Pandang Orang pertama
  • Karena dalam cerpen ini banyak menggunakan kata AKU sebagai pencerita. Berikut kutipan cerpen Umi Kalsum:
  • Mula-mula aku begitu memimpikan dia. Sampai pun pada suaranya yang merdu tiap kali membenamkan daku ke satu fantasi yang indah dan ajaib, sebagaimana kalau aku membayangkan wajah seorang gadis putri nabi yang cantik itu.
  • Tokoh dan Penokohan
  • Aku : protagonis dan penyayang

Hal ini terlihat dari cerpen Umi Kalsum bahwa tokoh Aku protagonis dan penyayang, dibuktikan dengan kutipan sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun