Mohon tunggu...
Febrian
Febrian Mohon Tunggu... Freelancer - Berawal dari Sebuah Mimpi yang Sangat Indah

Tentang Mimpi yang Harus Menjadi Nyata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Istidlal dalam Islam

16 November 2019   00:38 Diperbarui: 16 November 2019   00:57 4295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

 Macam -- Macam Istidlal

 Istidlal terdiri dari dua macam, yaitu Istidlal Qiyasi dan Istidlal Istiqrai (istiqrai disebut juga istinbathi) :[3]

 

Istidlal Qiyasi 

 Kata qiyas berasal dari bahasa Arab yang berarti ukuran. Miqiyas berarti alat mengukur. Maksudnya di sini adalah mengukur sesuatu dengan sesuatu yang lain. Menurut Al-Jurzany, pengertian Qiyas adalah sebagai berikut: "penuturan yang tersusun dari keputusan-keputusan (qadhiyah), yang jika keputusan-keputusannya benar, mesti melahirkan suatu kesimpulan (natijah).

Jika dikaitkan dengan ilmu mantiq, Qiyas adalah ucapan atau kata yang tersusun dari dua atau beberapa qadhiyah, manakala qadhiyah-qadhiyah tersebut benar, maka akan muncul dari padanya dengan sendirinya qadhiyah benar yang lain yang dinamakan natijah. Tetapi perlu dicatat bahwa, bila qadhiyahnya tidak benar, bisa saja natijahnya benar. Tetapi benarnya itu adalah kebetulan.[4]. Contoh : "Tiap bid'ah itu sesat", Tiap yang sesat dalam neraka. Jadi tiap bid'ah dalam neraka." [5]

Qiyas memiliki empat rukun yaitu :

Ashl (wadah hukum yang diterapkan melalui nash atau ijma'),

faru (kasus yang akan ditentukan hukumnya),

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun