Mohon tunggu...
Ersa serphiaardiana
Ersa serphiaardiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 2

Tetaplah berkarya walau karya mu tak di hargai

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aluna

1 Maret 2022   12:40 Diperbarui: 1 Maret 2022   13:35 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku hanya menelan saliva ku dan menggaruk leher yang tidak gatal,aku gugup,bingung,takut dan campur aduk rasanya. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya disembunyikan olehnya,tapi aku juga takut jika ayah sudah mewanti wanti ku seperti ini apalagi ia memanggil nama lengkapku.

Aku berpamitan pada ayah lalu berjalan melalui gerbang,lalu tak sengaja mataku melihat bangku panjang dekat lapang upacara terisi oleh seorang wanita yang sedang menangis,ia terlihat seperti orang yang sedang benar benar prustasi. Rambut acak acak,baju lusuh dan kepala menunduk. Dengan langkah gontai aku berjalan menemuinya.

"Kamu sedang apa disini? Kenapa sudah menangis di pagi hari?" Tanya aluna pelan

Wanita itu hanya menggelengkan kepala, Aluna bertanya tanya mengapa ia tak menjawabnya.

"Apa kamu sedang banyak masalah? Mau meringankan dengan bercerita padaku? Nama mu siapa?" Tanya aluna sekali lagi.

Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihat mata aluna."Apakah kamu bisa membantuku?" Tanya nya

"Sure, apa yang kamu perlu ?" Tanya aluna

"Aku ingin semua dendamku terhapus,aku ingin bahagia,tapi aku tidak tau caranya bagaimana, hiks" tangis wanita itu

" Tenang dulu,ceritakan sedikit sedikit padaku dan katakan namamu siapa?" Tanya aluna tenang

" Namaku indah, dulu aku tinggal berdua dengan ibuku, aku bahagia kala itu, meskipun hidupku berkecukupan tapi aku sangat bahagia bersama ibu, tapi suatu hari ibuku sakit sakit, sudah 4 bulan ibu berobat dan tidak ada hasilnya, dokter bilang mereka tidak menemukan penyakit apapun didalam tubuh ibu, aku sedih melihat ibu menderita,sampai bulan ke 5 ibu sakit,aku tak sengaja melihat seorang wanita memasuki kamar ibuku,dia berkata

" maap irma,aku terpaksa harus menumbalkan jiwa mu, agar ilmu ku benar benar berhasil,sekarang aku tidak akan membuatmu menderita lagi"   lalu wanita itu pergi,aku pikir ibu akan sembuh setelah kedatangan wanitu itu, ternyata ibu malah meninggalkan ku untuk selamanya, hatikuu hancurrr kala duniaa tidak ada ibu.. hikss..hikss" 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun