Mohon tunggu...
Ersa serphiaardiana
Ersa serphiaardiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 2

Tetaplah berkarya walau karya mu tak di hargai

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aluna

1 Maret 2022   12:40 Diperbarui: 1 Maret 2022   13:35 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Kamu pernah nyadar engga kalo orang yang selama ini kamu temui itu bukan manusia asli" tanya asghara

" Hah? Bukan manusia asli? Maksudnya makhluk halus gitu?" Tanya balik aluna
"Iya , itu maksudnya, kamu sadar engga?
" Engga lah, mana ada makhluk halus di dunia ini, itu tuh cuma mitos" sanggah aluna
"Kamu itu sebenarnya bisa melihat yang mungkin tidak bisa semua orang lihat Aluna" beritahu asgara
"Sudahlah aku pulang saja" jawab Aluna dengan sedikit kesal

Didalam kamar Aluna sedang bersandar diatas ranjang sambil melamun memikirkan omongannya asgara tadi.
"Apa benar indah itu hantu?terus kenapa aku bisa berbicara dengannya seperti manusia? Apa sebenarnya aku bisa melihat mereka? Akhhhh pusing memikirkan seperti itu mending tidur sajalah" akhirnya Aluna tertidur dengan memeluk boneka
Tiba-tiba ditengah tidur yang lelap itu Aluna bermimpi bahwa ada seorang wanita pelajar yang terbaring dengan wajah yang bercucuran darah seperti korban dari sebuah tabrak lari dan wanita itu adalah indah yah indah yang dianggap Aluna sebagai teman.
Aluna seketika terbangun ia langsung melamun apakah peristiwa itu benar adanya atau hanya mimpi belaka saja Aluna sampai waktu subuh ia tidak bisa tidur karena terus memikirkan mimpinya itu apakah yang dibilang asgara itu benar? Apa indah itu sudah meninggal sebenarnya? Pertanyaan itu yang ada di otak Aluna saat itu entah mana yang harus diselesaikan nya saat ini apakah membantu indah atau mencari tahu tentang indah

Pagi hari pun tiba kini Aluna sudah siap dengan seragam sekolahnya itu.
"Bi, Aluna pergi sekolah dulu yah" teriak Aluna kepada pembantunya itu.
"Tidak sarapan dulu non?" Jawab bibi
"Tidak bi, nanti disekolah saja ayah sudah pergi ya Bi?" Tanya aluna
"Iya non tadi pagi"
"Ya sudah Aluna pamit dulu yah"
Didalam perjalanan Aluna sudah memikirkan bahwa ia akan pertanya peristiwa itu kepada teman-temannya
Sesampainya di kelas Aluna segera menghampiri Alea dan Abel sahabatnya itu.
"Alea, Abel aku mau nanya" Aluna memulai pembicaraannya
"Tanya apa, seperti serius gitu lun" tanya Abel
" Aku mau nanya waktu 10 tahun yang lalu ada kejadian anak sekolah sini ketabrak di jalan Husen no 32 tabrak lari apa bener? Pelajarnya wanita namanya indah?"
" Iya bener, waktu itu ia pulang sore-sore sendirian karena biasanya ia sering dijemput oleh ibunya tapi semenjak ibunya meninggal dia jadi seperti itu jadi seperti orang bingung waktu dia mau nyebrang tiba-tiba ada motor kencang dari arah kiri langsung menabrak dirinya tapi motor itu kabur dan dia meninggal di tempat dengan wajah yang bercucuran darah" jelas asgara yang tiba-tiba datang dari arah belakang.
Aluna langsung tersentak kaget kejadian itu persis yang ada di mimpinya.
Aluna langsung pergi ke taman belakang sambil memikirkan cerita dan mimpinya itu. Tiba-tiba indah muncul dengan memperhatikan wajah aslinya yaitu wajah dengan bercucuran darah dan goresan-goresan yang ada ditangannya.
"Kamu sudah mengetahui semuanya Aluna" indah berkata kepada Aluna.
Aluna langsung berdiri dan kaget karena melihat wajah asli indah itu
"Kenapa kamu masih ada disini indah kan kamu sudah meninggal kenapa aku saja yang kamu tunjukan?" Tanya Aluna dengan nada yang bergetar karena ketakutan
"Karena yang selama ini aku cari sudah ada Aluna orang yang akan aku dendamkan itu adalah ibu kamu, dia yang sudah membunuh ibuku" dengan suara yang tinggi indah menyampaikan semuanya
"Tidak mungkin indah ibuku bukan seperti itu" jawab Aluna tegas dengan air mata yang mengalir
"Karena kamu tidak mengetahui nya Aluna kamu dari kecil sudah ditinggal ibukamu kan kamu tidak tahu ibukamu meninggal karena apa dan ayah kamu tidak mau menunjukkan kamar yang ada di rumahmu"
Seketika Aluna tersadar dengan kamar yang ada di rumahnya yang tidak boleh dibuka
Dari arah belakang asgara menepuk Aluna
"Lo udah tau kan sekarang siapa indah sebenarnya, gue udah tau sebelumnya karena gue juga bisa melihat mereka seperti elo tapi bedanya gue udah bisa menerima tapi elo belum bisa dan belom yakin dengan kemampuan Lo lun" tegas asgara pada Luna
"Gue akan bantuin nyelesain masalah ini"
"Gue juga lun, tadi asgara udah ngejelasin semuanya sama gue" tutur Alea pada Aluna.
"Kita sekarang fokus untuk melihat kamar yang ada di rumah Aluna, nanti malam kita kumpul dirumah Aluna jam 11 malam" jelas asgara dengan serius
"Oke baik" jawab Abel dan Aluna bersamaan
 
Kini dirumah Aluna sedang melamun sambil menunggu teman-temannya itu untuk datang kini waktu menunjukan 10.55 WIB semua teman-temannya sudah berkumpul di kamar Aluna.
"Sambil menunggu jam 12 malam kita mempersiapkan dulu dengan matang jangan ada yang kosong ataupun berpencar"
 Kini keadaan rumah Aluna kosong karena bibinya sedang pulang kampung dan ayahnya lagi ada pekerjaan diluar kota
Kini menunjukan jam 00.00 tengah malam dan malam Jum'at mereka mencari tahu tentang kamar yang dikunci rapat itu
"Lun kamu tahu nggak dimana kuncinya" tanya asgara
"Aku nggak tau ayah nggak ngasih tau aku juga tentang kunci itu dan kamarnya katanya tidak boleh dibuka" jawab Aluna
"Okeh gua dobrak aja yah gak apa-apa kan lun" tanya Aluna agar ia enak untuk membuka pintu tersebut
"Iya asga dobrak saja" jelas Aluna
Asgara menobrak pintu tersebut dengan susah payah karena sangat sulit membukanya sesudah pintu itu terbuka semuanya kaget melihat seisinya itu
"Astaga" Alea menutup mulutnya karena kaget melihat kamar itu.
Kamar itu terlihat kotor banyak sekali bekas pesugihan dan anehnya masih ada satu lilin yang menyala padahal pintu ini sudah tidak dibuka lama.
Dari belakang ada seorang wanita yaitu indah hantu yang sudah lama dengan Aluna yang ingin membalas dendam
"Ini tempat ibukamu untuk menghabisi nyawa ibuku Aluna" dengan wajah yang marah indah kepada Aluna
Abel dan Alea merasa kebingungan karena Aluna dan asgara mengobrol dengan yang lain namun tidak terlihat siapa dia mereka saling berpelukan karena takut lampu yang ada di rumah Aluna seketika mati semuanya
"Indah kalo kamu terus-terusan seperti ini dengan dendam kamu ini kamu nggak akan tenang kamu akan bergentayangan terus indah" asgara mencoba menjelaskan kepada indah
"Susah buat ngerelain semuanya Aluna harus ngerasain semuanya" tutur Indah
"Aku nggak tau masalah nya seperti apa indah itu urusan ibuku dan kamu juga sudah meninggal kan untuk apa lagi balas dendam aku tahu kesedihan kamu Indah karena aku juga merasakan ditinggal itu seperti apa merasa kesepian itu seperti apa , tapi alam kita sudah berbeda biar kamu tenang dan nyaman disana kamu jangan terus-terusan dendam indah ibu kamu juga pasti tidak mau melihat kamu seperti ini " jelas Aluna panjang agar indah mengerti bahwa jika dendam terus ia tidak akan tenang selamanya
"Kamu relain aja semuanya kita disini akan doakan kamu sama ibu kamu maafkan Aluna dan ibunya, sebelum ibunya Aluna meninggal ia sudah menyesali perbuatannya indah ia ingin meminta maaf kepada kamu tapi kamu terus-terusan tidak mau dan Aluna tidak ada hubungannya dengan ini kamu pergi saja jangan ganggu Aluna lagi"
Akhirnya indah pergi dan tidak akan pernah kembali ia datang karena dendam nya belom terselesaikan namun kini ia sudah mengiklankannya karena Aluna tidak pernah jahat kepadanya .
"Terimakasih asgara,Alea dan Abel sudah membantuku"
"Iya Aluna kamu saat ini harus menerima kelebihan kamu itu turunan dari ibu kamu tapi ibu kamu salah menggunakan kamu pakai saja untuk membantu orang" asgara membeli nasihat kepada aluna.
Dan disaat Aluna menerima kelebihannya itu ia melihat ada orang lain selain dirinya dan teman-temannya itu ya itu mereka yang tidak terlihat.
"Kamu melihat semuanya Aluna, mereka ada yang meminta bantuan ada yang jail dan ada yang ingin bercerita saja kamu harus mengetahui dengan benar karena mereka itu bersifat memanipulasi kamu sebenarnya dari kecil sudah bisa namun kamu sudah mulai membuka itu saat ini" beritahu asgara kenapa Aluna.
"Iya asga terimakasih aku saat ini mulai menerima semuanya dan bisa membedakan manusia dan mereka" jawab Aluna.
"Kami semua pamit dulu yah hati-hati di rumah Aluna" Alea berpamitan kepada Aluna
Semuanya sudah kembali seperti semula namun tidak dengan hidupku saat ini aku harus mulai menerima semuanya si Aluna yang aneh memang benar adanya.Aluna tersenyum tipis kala melihat gemercik air hujan turun ke permukaan bumi. Rumput rumput yang hijau nan basah,burung burung yang meneduh dibawah pohon ,serta tiupan angin yang membuat aluna tenggelam dalam lamunan. 

Braagggh....

Suara ranting pohon jatuh membuyarkan lamunan aluna,aluna tersadar dirinya sudah hampir lama berlarut larut memikirkan nasib hidupnya yang datar ini.

"Non ? " Suara wanita paruh baya dengan diiringi ketukan pintu.

"non, sudah waktunya makan,ayoo turun,tuan sudah menunggu dibawah" 

" Bibi turun duluan saja,aku segera menyusul" sahut ku

Wanitu itu adalah Bi Inem pembantu ku dari aku masih kecil,Ia bagaikan ibu kedua bagiku setelah ibuku tiada. Benar,ibuku sudah terlebih dahulu meninggalkan ku untuk selamanya, saat itu hatiku hancur meskipun aku belum mengerti kenapa ibu disimpan didalam kubur. 

Kini aku hidup dengan Ayahku,kami tinggal di sebuah rumah yang cukup terbilang besar nan mewah,tentu dengan di temani oleh pembantu ku yang merawat ku sejak kecil. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun