Mohon tunggu...
Ersa serphiaardiana
Ersa serphiaardiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 2

Tetaplah berkarya walau karya mu tak di hargai

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aluna

1 Maret 2022   12:40 Diperbarui: 1 Maret 2022   13:35 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ha-h, a-ayah? Kapan ayah pulang? Ko ngga ngasih tau luna?" Tanya luna dengan memasang muka cemberut
" Ayah tadi bertanya luna,kenapa luna tidak menjawab malah bertanya balik?"
"Ahh, tidak papa ayah aku hanya sedang stress memikirkan pelajaran" terang luna
"Oh begitu,baiklah" sahut ayah luna
Aku masih penasaran dengan kejadian di sekolah tadi,aku ingin menanyakan nya pada ayah,apa benar aku memang aneh,dan aku ingin bertanya mengapa ada kamar yang dikunci rapat sampai aku tidak boleh memasukinya, aku penasaran di dalamnya seperti apa, akhir akhir ini aku merasakan ada orang selain aku,ayah dan bi inem di rumah ini.

" Tapi, ayah luna mau tanya sesuatu boleh?" Tanya luna
Ayahnya hanya berdehem pelan, aluna melanjutkan pertanyaanya
" Kamar pojok yang dilantai atas itu kamar bekas siapa yah? Kenapa aku tidak boleh memasukinya? Terus benarkah aku terlihat aneh ayaah? Teman temanku bilang aku sering sekali berbicara sendiri, padahal aku sedang berbicara dengn teman teman ku ?" Tanya luna

Wajah ayah kala itu kelihatan shock seperti dia sedang ketahuan menyembunyikan sesuatu yang besarr dariku.
Dan ayah hanya menjawab " Tidak ada,pintu itu sudah rusak dan kamu tidak aneh"  aku bergumam " ohh baiklah" tapi aku masih penasaran ada apa dengan wajah kaget ayah? Apa sebenarnya dibalik kamar itu dan aku kenapa.

Keesokan harinya aluna kembali berangkat sekolah, berbeda dengan hari hari biasanya, hari ini ia sangat senang sekali, karna sang ayah mau mengantarkan dirinya kesekolah untuk pertama kalinya setelah sekian lamanya. Ya, meskipun ini terlalu pagi untuk aku berangkat sekolah,tapi tak apa demi bisa mengobrol dengan ayah aku rela bangun pagi pagi sekali.

25 menit perjalanan sudah kita lalui,gerbang sekolah ku akhirnya terlihat, ayahku mengantarkan ku sampai depan pintu gerbang sekolah ku, sebelum aku turun aku menyalimi tangan dan mencium tangan ayahku.Saat hendak aku membuka pintu, tiba tiba suara interupsi dari ayah terdengar "Aluna, ayah mohon, jangan pernah tanyakan lagi soal kamar di pojok atas itu, ayah tidak suka jika kamu terus penasaran dengan kamar itu, jangan pernah coba coba kamu datang ke kamar itu sendirian, kalau tidak, ayah tidak akan memaafkanmu aluna rajendra" tegas ayah

Aku hanya menelan saliva ku dan menggaruk leher yang tidak gatal,aku gugup,bingung,takut dan campur aduk rasanya. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya disembunyikan olehnya,tapi aku juga takut jika ayah sudah mewanti wanti ku seperti ini apalagi ia memanggil nama lengkapku.

Aku berpamitan pada ayah lalu berjalan melalui gerbang,lalu tak sengaja mataku melihat bangku panjang dekat lapang upacara terisi oleh seorang wanita yang sedang menangis,ia terlihat seperti orang yang sedang benar benar prustasi. Rambut acak acak,baju lusuh dan kepala menunduk. Dengan langkah gontai aku berjalan menemuinya.

"Kamu sedang apa disini? Kenapa sudah menangis di pagi hari?" Tanya aluna pelan
Wanita itu hanya menggelengkan kepala, Aluna bertanya tanya mengapa ia tak menjawabnya.
"Apa kamu sedang banyak masalah? Mau meringankan dengan bercerita padaku? Nama mu siapa?" Tanya aluna sekali lagi.

Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihat mata aluna."Apakah kamu bisa membantuku?" Tanya nya

"Sure, apa yang kamu perlu ?" Tanya aluna
"Aku ingin semua dendamku terhapus,aku ingin bahagia,tapi aku tidak tau caranya bagaimana, hiks" tangis wanita itu
" Tenang dulu,ceritakan sedikit sedikit padaku dan katakan namamu siapa?" Tanya aluna tenang
" Namaku indah, dulu aku tinggal berdua dengan ibuku, aku bahagia kala itu, meskipun hidupku berkecukupan tapi aku sangat bahagia bersama ibu, tapi suatu hari ibuku sakit sakit, sudah 4 bulan ibu berobat dan tidak ada hasilnya, dokter bilang mereka tidak menemukan penyakit apapun didalam tubuh ibu, aku sedih melihat ibu menderita,sampai bulan ke 5 ibu sakit,aku tak sengaja melihat seorang wanita memasuki kamar ibuku,dia berkata
" maap irma,aku terpaksa harus menumbalkan jiwa mu, agar ilmu ku benar benar berhasil,sekarang aku tidak akan membuatmu menderita lagi"   lalu wanita itu pergi,aku pikir ibu akan sembuh setelah kedatangan wanitu itu, ternyata ibu malah meninggalkan ku untuk selamanya, hatikuu hancurrr kala duniaa tidak ada ibu.. hikss..hikss"

Aluna bergetar mendengarkan cerita hidup gadis ini,ia membayangkan betapa menderitanya aluna jika ia berada diposisi indah,dan betapa sakit hatinya ketika ibunya dibunuh oleh seseorang yang tidak ia kenal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun