Kadangkala pergerakan bahasa dikacaukan dunia obyek. Di situlah dunia dalam ‘tahapan Pasca-Asal-usul.’ Aliran ganda, mencakup ketinggian dan kecuraman melanda hasrat melalui pembacaan atas teks tertulis.
Sekarang, huruf-huruf atau tulisan kuno yang sulit dibaca, akhirnya pelan-pelan bisa terkuak melalui Artificial Intelligence. Taruhlah satu contoh simpel, ketika saya menemukan tulisan dan makna yang tidak stabil terhadap obyek (pabrik).
Pernyataan akan aktualisasi lingkungan pabrik mengantarkan sebagai kata benda yang diungkapkan melalui satu pembacaan. Pernyataan ini dimaksud pengendapan yang tertunda, bahwa setiap ’teritori opresif’ berarti penolakan cerita dari teks.
Tetapi, obyek kesenangan dari benda diri, prilaku atau hasil dari daya kreasi manusia sangat menggiurkan bagi kenikmatan obyek hasrat yang berlipat ganda. Inilah salah satu entitas dan fungsi pluralitas dewasa ini.
Melalui proses pemuntahan produksi material yang telah melintasi tubuh dalam citra pikiran, seperti obyek kesenangan sebagai kebajikan dan kejahatan sekaligus, bertanda ganda menunjukkan sisi kerangkapan tanda itu sendiri.
Pada sisi ketidaktergantungan, sistem tanda berhubungan dengan perbedaan dan pengulangan ala Deleuzean.
Satu sisi, tubuh akan mengintimi tubuh yang lain. Seperti halnya tata bahasa ketidaksadaran terhadap relasi antara ’benda nyata’ (pabrik) dan ”limbah beracun” berada pada ’teks (pabrik)’ menjelma menjadi sesuatu yang plural maknanya. ’Pabrik mimpi’, ’pabrik selera’, ’pabrik buku’, ’pabrik ilusi’, dan sebagainya sebagai bagian dari makna yang tidak stabil dan plural.
Di sisi lain, tubuh bukan hanya sebagai obyek abstrak (molekuler, virtual, seksual), tetapi meluncurkan suatu penampakan yang dingin dari obyek tanda. Sedangkan tubuh dalam setiap teks dan konteks dari tokoh pemahatnya dalam tanda yang berbeda. Tubuh apabila semata dilihat bagaikan hamparan tanah tandus sebagai obyek fisik atau hanya persepsi indera inderawi. Tubuh akan kehilangan daya maknawinya, tatkala ia tidak lagi mengkonsolidasikan dengan tubuh itu sendiri.
Misalnya, ketidaksadaran pada benda relasi antara tanda ”limbah beracun” sejalan dengan ”limbah industri” bersumber dari gagasan seseorang atau kelompok dengan basis analogis, berarti sistem metodis yang dikorbankan demi kelangsungan penyamaran tubuh.
Selama ini, gambaran sensasi luar merupakan bagian dari obyek tanda. Terutama tanda kepemilikan ganda dari obyek benda aktif (pabrik/kekuatan) terampas oleh struktur mesin dari dalam tubuh alamiah.
Sebaliknya, sepanjang jalan teks tertulis sebelumnya, laksana ”sungai” akan selamanya menjadi model keintiman, karena ia dipersepsikan sebagai air yang mengalir dengan ”nilai guna” tertentu di antara benda-benda.