Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Aku Tidak Tahu, Mengapa Tulisanku Sulit Dipahami?

30 Juli 2024   12:33 Diperbarui: 30 Juli 2024   13:10 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ermansyah R. Hindi - Dokpri

Untuk menghindari keterperangkapan tersebut, dimana kita melewati situasi kritis dengan baik melalui pengarahan tatanan dunia ”tanda dasar” dari ”pikiran kritis” yang memalukan bagi struktur kenikmatan optimum: reproduksi rasa lezat ditukarkan dalam daya tarik artifisial sebagai obyek yang digairahkan menjadi dua poros, yaitu daya selera disebut ’realitas gairah intrinsik’, daya selera diubah menjadi daya-daya aktif dalam gairah dan poros kedua, menunjukkan daya dukung disebut dengan ’gaya hiperiluminasi’ bagi tatanan. 

Pada tahapan ‘permainan kecil’, suatu tanda muncul ketika alur permainannya agak diangkat dari tatapan ringan. Maka ia ada dan nyata tetap sekadar tatapan ringan. Tugas tubuh untuk menyingkap topeng: struktur, akumulasi, stabilitas, takhyul, dan gelak tawa yang dimainkan dengan permainan tanda yang lain. 

Sementara itu, topeng juga dimainkan dalam permainan. 

Setiap tubuh yang diketahui telah menegaskan tubuh lain, menghilangkan lingkaran terluar dari tontonan besar dalam seribu jenaka. Tubuh yang bergelimpahan dihapus dalam kekerasan gambar dan kutukan. Saya kira cukup sampai di sini. Saya harap Anda tidak membaca catatan ini (itupun jika Anda berminat membacanya). Anda semakin menjauh karena bingung membaca tulisan ini. Saya harap Anda hindari untuk mencerna tulisan ini karena memang tidak ada yang bisa dicerna tulisan (berguyon dulu). Sekian, terima kasih, Anda tidak mengintip tulisan ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun