Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Mesin dan Hasrat untuk Mengetahui

27 Maret 2024   11:58 Diperbarui: 3 April 2024   11:04 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlucutinya tubuh bukan berarti berubahnya wujud alamiah menjadi wujud virtual sebagai penyebabnya. Ini tidak bisa dijelaskan apakah ada hasrat yang liar atau mesin yang kusut. Berpencar-pencarnya tubuh sebagaimana hasrat yang berserakan.  

Saya kira, hasrat untuk mengetahui atau hasrat yang buntu kembali mengalir dalam pembuluh darah, yang diukur melalui mesin.

Sesungguhnya kita bisa melihat hasrat melalui mesin virtual, ketika jari-jari tangan memecet tuts-tuts ponsel itulah terjadi penampakan hasrat. 

Ponsel atau medsos sebagai mesin penghibur yang setia dan sesaat. Bahasa dan logika dalam mesin, yang membuat para pemikir atau penulis memainkan kata-kata.

Saya percaya jenis pergerakan mekanis tertentu, maka sesuatu yang tidak bisa kita lihat akan menjadi saluran terakhir bagi metafisika. 

Hasrat bukan sebatas penyesuaian asal-usul tanpa cacat bawaan dalam pengetahuan yang ditampilkan melalui mesin. 

Suatu mesin dianggap sebagai jalan tengah bakal mengubah sesuatu dan membedakan sesuatu yang absurd. Akhirnya, malas berpikir dalam satu menit berarti dianggap kehilangan seratus tahun. Semuanya bukanlah  membela apa-apa yang belum dilihatnya sendiri. Karena itu, mesin masih tetap menjadi rahasia, yang datang kepada saya dalam seribu satu macam permainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun