Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Mesin dan Hasrat untuk Mengetahui

27 Maret 2024   11:58 Diperbarui: 3 April 2024   11:04 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebutlah dia sebagai sosok pria mantan narapidana atau sosok pria preman bertampang sangar, yang belum tentu dia berhati jahat.

Jika hanya suatu pengamatan sekilas dan terburu-buru, nampaknya pengetahuan akan keluar dari pernyataan naratif, pemikiran reflektif, dan petikan-petikan kalimat. Karena itu, pengetahuan tetap membuka ruang kata-kata demi hasrat untuk mengetahui (diskursus filsafat dan diskursus ilmiah) tidak serta-merta sesuai dirinya antara kekoheranan pengamatan dan verifikasi dengan kata-kata atau pernyataan yang pernah diucapkan.

Pengetahuan berusaha untuk menemukan ketidakseimbangan, yang memberi nama dirinya sebagai bagian dari benda-benda dan obyek-obyek yang ditandai. Di situlah terjadi pembicaraan yang ironis, ia menumpuk dalam kata-kata dan tanda ekspresif. Maka dari itu, pengetahuan yang dibangun di atas hasrat dan imajinasi.

Selanjutnya, seberapa jauh ia semata-mata menciptakan titik nadir penampakan luar bercampur-aduk sisi kematian filsafat dengan titik akhir pemujaan atas tubuh. Karena alasan-alasan mesin ketidaksadaran molekuler ala Deleuzian tidak bertahan lama sepanjang ia memberi jejak-jejak dan tanda-tanda bagi dunia nyata, dalam sudut pandang yang berbeda. 

Pengetahuan tentang kekaguman, keintiman, pertukaran dan jalan keluar dari kedalaman yang gelap. 

Karena itu, permainan tanda bahaya (kacaunya pengetahuan akibat diperalat oleh politik). Saya ingin mengatakan, jika saya harus meniru kata-kata, padahal saya tidak bisa. Saya harus berbicara sesuai hasrat untuk mengetahui tentang sejauh mana kata-kata meninggalkan tanda-tanda dan jejak-jejak. Apa yang saya bicarakan memiliki jarak yang sama dengan benda-benda, ujaran, dan tulisan. 

Apa juga yang saya bicarakan dengan kata-kata tersenggol dengan hasrat untuk mengetahui. Ia berbeda dengan ironi dan ilusi. Pengetahuan bukan lagi selingan peristiwa, tetapi juga bergeser pada hasrat untuk mengetahui.

Apapun bangunan pengetahuannya, mesin yang ada dalam imajinasi masih tetap melibatkan persepsi indera. Kini, mesin yang berbeda mengambil alih sensasi. 

Sensasi sentuhan, cita rasa, penciuman, dan penglihatan, dan pendengaran, misalnya disebut sensasi luar menurut Descartes. Selanjutnya, sensasi yang berganti dan berubah menjadi mesin virtual.

Sedangkan gairah tubuh yang terluapi dari hasrat, ketika imajinasi dan mimpi dipadatkan di dalam kemeriahaan “selera melalui tubuh” dengan pesona melimpah ruah di sekeliling kita.  

Di bawah suatu ketelitian menempatkan ruang pengetahuan muncul sejak Abad Nalar atau Abad Mesin. Ketika perubahan gelora malam (jika saya tidak mengigau, saya bisa saja mengatakan suatu hasrat direduksi oleh kegemaran untuk mencari tahu tentang imajinasi. Ia tanpa tergesa-gesa meletakkan sensasi di luar teka-teki tentang dunia ‘teror’, ‘yang Lain’ dan ‘yang nyata’.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun