Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Mesin dan Hasrat untuk Mengetahui

27 Maret 2024   11:58 Diperbarui: 3 April 2024   11:04 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mesin artifisial yang dimanipulasi sebagai kebenaran yang tipikal di atas panggung. 

Tetapi, mesin selera disamarkan dengan mesin itu sendiri. Selain itu, kode-kode pencecap, seperti lidah, tatkala lidah yang menandai berapa tinggi kualitas hidangan sarapan yang lezat. Saya kira, selera justeru tersedia perangkap baru yang ia ciptakan oleh mesin lainnya. 

Saya kira, mistifikasi kesenangan serta pergerakannya ada dalam obyek pengetahuan. Sudah tentu, mesin bebas dari selera umum, yang diubah melalui hasrat-hasrat molekuler. Mesin yang datang kemudian akan ditandai dengan hasrat.

‘Saya’ berhasrat belum tentu saya memilih apa yang ada dihadapan saya. Saya bebas berarti harus bebas dari luar, bukan sesuatu berasal dari dalam. Mesin datang dari dalam. 

Seseorang berkepala besar, berdada lebar, berbadan tegak, berperut sederhana hingga berperawakan gagah. Bayangkanlah tanda tanya besar tanpa jawaban pasti dalam karikatur! Wujud artifisial lenyap dalam wujudnya sendiri. 

Warna, bau, dan cita rasa di dunia luar bukan sebagai non fiksi. Wujud alamiah masih terkurung dalam sensasi. Mengapa jeritan korban melebihi gigitan ular beludak? Siapa yang menyentuh sedikit saja luka dengan banyak darah muncrat di sekitar tubuh.

Saya mulai tahu karena saya tidak tahu, betapa kita masih terus belajar kepada seekor cicak memenuhi kebutuhannya. Cicak tergantung kepada alam. Ia tidak pernah tinggal diam, sekalipun mangsanya lebih besar dari ukuran tubuhnya. 

Tanda aneh yang dimasukkan kedalam orang yang senang bertopang dagu atau berpangku tangan. Hal ini terlepas dari saya, ketika binatang membunuh seekor binatang. Sungguh-sungguh kita tidak tahu untung. 

Bagaimana tidak, kita sudah diberikan segalanya. Sisa kita ingin mesin mengarahkan kemana masa depan. Seperti seorang guru besar di perguruan tinggi hanya sibuk dengan penelitian dan melupakan penderitaan. 

Dari pengetahuan ilmiah, kebenaran yang sepihak akan menguasai, mendominasi, menyerap, dan menyebarkan diskursus. Saat hasrat melepaskan dirinya dari mesin, bagaimana?

Saya pikir, begitu banyak hal yang saya tidak tahu. Adakah yang benar-benar terbebas dari hasrat? Melacak kembali jejak-jejaknya yang hilang, melepaskan ikatan mekanis dari tubuh agar hasil bicara, menatap, mencium, meraba, dan mengecap sampai kesenangan melalui tubuh. Suatu tubuh melebihi dari apa yang dirasakan, sebagaimana mesin bisa menciptakan tawa dan sedih sebelum dirampas oleh penyakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun