Mohon tunggu...
Eny Ariyanti
Eny Ariyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru Pendidikan Anak Usia Dini, sangat menyukai anak-anak, hobby musik dan tari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upaya Meningkatkan Kognitif dengan Pendekatan Sainstifik Melalui Permainan Sains pada Anak TK A Sartiasari Surabaya Tahun Ajaran 2020-2021

8 Oktober 2022   17:36 Diperbarui: 8 Oktober 2022   18:06 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerapan Sainstific di dalam kelas mampu memberikan pengalaman dan praktek kerja kepada guru tentang metode tersebut. Sehingga dari berbagai pengalaman yang ditemukan di lapangan maka guru mendapat tambahan ilmu yang digunakan untuk menemukan cara yang tepat, efektif, dan efisien dalam menerapkan pendekatan Sainstific pada umumnya dan metode-metode pembelajaran yang lain pada Taman Kanak-kanak.

Saran 

Dari hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan agar para guru TK mencoba untuk menerapkan pendekatan Sainstific dalam permainan sains.

Sebelum menerapkan pendekatan ini selain mempersiapkan ilmu yang berkaitan dengan pendekatan berbasis Sainstific, diharapkan pula guru TK mempersiapkan berbagai macam permainan sains yang dapat menarik perhatian anak dan memunculkan rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga pendekatan ini tepat mengenai sasaran dan tujuan yang diharapkan.

Pembelajaran yang bersifat teacher centered atau berpusat pada guru akan berpengaruh pada kognitif anak. Kognitif anak kurang terasah untuk berfikir tingkat tingi, kritis, kreatif dan aktif. Pembelajaran dengan model seperti ini kurang merangsang minta dan motivasi belajara anak, anak akan mudah bosan dan sulit untuk memusatkan perhatiannya karena pembelajaran yang dilaksanakan guru kurang menarik minat anak.

Mengingat besarnya subyek penelitian dan minimnya guru maka untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut peneliti menyarankan agar jumlah populasi dalam kelas lebih sedikit, sehingga semua anak mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dan bimbingan yang diberikan oleh guru juga semakin intens pada semua anak.

DAFTAR PUSTAKA

 

Yulianti,  Dewi. 2010.  Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak.                                  

             Jakarta: PT Indeks

Amstrong, Thomas. 1994. Multiple Intelligence in the Classroom. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curricculum Development.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun