Mohon tunggu...
Eny Ariyanti
Eny Ariyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru Pendidikan Anak Usia Dini, sangat menyukai anak-anak, hobby musik dan tari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upaya Meningkatkan Kognitif dengan Pendekatan Sainstifik Melalui Permainan Sains pada Anak TK A Sartiasari Surabaya Tahun Ajaran 2020-2021

8 Oktober 2022   17:36 Diperbarui: 8 Oktober 2022   18:06 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sains sendiri merupakan proses menyadari dan memahami diri kita sendiri, kehidupan yang lain, dan lingkungan sekitar melalui indera dan penyelidikan pribadi

Carin (1993) menyatakan bahwa sains sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum-hukum, dan teori sains. Sains tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dihafal, sains juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat direnungkan.

Sains menggunakan apa yang telah diketahui sebagai batu loncatan untuk memahami apa yang belum diketahui.

Dalam situs http://www.pts.com.my yang membahas tentang `Inkuiry dalam Pengajaran dan Pembelajaran Sains`, dikatakan bahwa sains merupakan proses menyadari dan memahami diri kita sendiri, kehidupan yang lain, dan lingkungan sekitar melalui indera dan penyelidikan pribadi. (McIntyre, 1984).

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa pembelajaran Sains lebih menekankan pada pendekatan keterampilan proses yang membuat anak melakukan penyelidikan dan penemuan, sehingga pada akhirnya anak menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan teori.

Pengembangan Kognitf

Pengembangan Kognitif adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Dapat juga dimaknai sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk mencipta karya yang dihargai dalam suatu kebudayaan (Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2007). 

Sedangkan menurut Moeslichatoen bidang pengembangan kognitif adalah  salah satu bidang pengembangan dalam pembelajaran di TK, yang memiliki pengertian luas mengenai berpikir dan mengamati, merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan.

  • Ciri-ciri Perilaku Kognitif
  • Berpikir lancar, yaitu menghasilkan banyak gagasan atau jawaban yang relevan dan arus pemikiran lancar.
  • Berpikir luwes, yaitu menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam, mampu mengubah cara atau pendekatan dan arah pemikiran yang berbeda-beda.
  • Berpikir orisinal, yaitu memberikan jawaban yang tidak lazim atau lain dari yang lain yang jarang diberikan kebanyakan orang lain.
  • Berpikir terperinci (elaborasi), yaitu mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan, memperinci detail-detail dan memperluas suatu gagasan.

  •      Dimensi karakteristik perkembangan kognitif, antara lain:
  • Dapat memahami konsep makna yang berlawanan, seperti kosong-penuh, ringan-berat, atas-bawah, dan sebagainya.
  • Dapat memadankan bentuk geomitri dengan obyek nyata atau melaui visualisasi gambar.
  • Dapat menumpuk balok balok atau gelang-gelang sesuai ukuran secara berurutan.
  • Dapat mengelompokkan benda yang memiliki persamaan warna, bentuk dan ukuran.
  • Dapat menyebutkan pasangan benda, mampu memahami sebab akibat.
  • Dapat merangkai kegiatan sehari-hari dan menunjukkan kapan setiap kegiatan dilakukan.
  • Menceritakan kembali 3 gagasan utama dari suatu cerita.
  • Mengenali dan membaca tulisan melalui gambar yang sering dilihat di rumah atau di sekolah.
  • Mengenali dan menyebutkan angka 1-10

Pengajaran Berbasis Pendekatan Sainstifc

Sifat ingin tahu adalah asas dari pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Sainstific. Pembelajaran dengan Sainstific memacu keinginan anak untuk mengetahui, memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaannya hingga mereka menemukan jawabannya. Anak juga belajar memecahkan masalah secara mandiri dan memiliki keterampilan berpikir kritis karena mereka harus selalu menganalisis dan menangani informasi (Nurhadi dkk, 2003).

Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang "ditemukan".  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun