Mohon tunggu...
Enggar Murdiasih
Enggar Murdiasih Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Ibu Rumah Tangga

penggemar fiksi, mencoba menuliskannya dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Sepotong: Cermin Retak ~part 2

6 Februari 2017   10:48 Diperbarui: 6 Februari 2017   11:17 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iseng, ia membuka-buka gallery. Memeriksa, beberapa 'skrinsyut' -- screenshot:  chatting tengah malam, perbincangan di WA, obrolan via BBM, atau bahkan di messenger yang disimpannya dalam beberapa file.

"Masih ada. Untunglah," gumamnya. Lega.

Ia tidak tahu, Abram melihat 'simpanannya' itu atau tidak. Entahlah.

~.~.~.~.~

Abram menyisihkan beberapa helai kain batik pesanan Pak Ikhsan, boss di tempat kerjanya.

Dua helai bermotif mega mendung, dua lembar dengan motif sulur tanaman, satu helai batik tulis dengan tehnik sapuan sabut kelapa, dan beberapa lembar kain batik untuk jaritan -- cara berpakaian ala masyarakat Jawa khususnya Jogja dan Solo.

Setelahnya, ia mengeluarkan sehelai kain batik tulis warna ungu, warna kesukaan istrinya.

Kain yang dipesannya pada salah seorang sarjana jurusan batik dari universitas terkenal di Yogyakarta.

"Ini cantik sekali. Pasti cocok dikenakan Amel, dipadupadankan dengan kebaya model kartini warna off white," gumamnya.

Ia tak menyadari, sejak tadi Amel berdiri diam-diam di belakangnya.

"Kamas, kok tidak membangunkan aku? Kapan datang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun