Mohon tunggu...
Dinda Aryani
Dinda Aryani Mohon Tunggu... -

I like reading, writing, imagining and listening to music

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepotong Cerita Cinta yang Hilang

29 April 2014   13:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:04 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menghindar saat dia mau mengecup pipiku. Bukan aku tak mau. Sudah kukatakan di awal cerita bahwa aku merasa risih dengan laki-laki yang masih terasa asing bagiku. Mendapat perlakuan dariku seperti itu, dia tak marah padaku. Baik sekali, pikirku.

“Kau mau ke mana?” tanyanya heran.

“Aku mau ke luar sebentar. Ingin menghirup udara segar.”

“Sarapan dulu?”

“Nanti saja. Aku belum lapar.”

“Oh baiklah. Aku antar.”

“Tidak. Tidak usah” aku menolak.

“Maksudku, saat ini aku hanya ingin sendiri.”

“Oh begitu. Baiklah. Kalau ada apa-apa, kau telepon saja, ya?”

Aku hanya mengangguk, lalu kulangkahkan kedua kakiku ke luar dari rumah ini.

Aku menapaki aspal jalanan sendirian, melewati rumah-rumah dan pepohonan hijau di samping kanan dan kiriku sepanjang aku berjalan. Suasana pagi ini masih cerah. Udaranya pun masih sejuk. Kupandang langit biru. Matahari bersinar masih hangat. Terdegar burung-burung berkicauan merdu seolah mereka semua sedang menyapaku. Semilir angin pagi lembut membelai wajahku, juga menggoyang-goyangkan dedaunan di ranting-ranting pohon. Kuhirup udara dalam-dalam, lalu kuhembuskan. Aku terus berjalan, hingga sampailah aku di sebuah taman. Aku berdiri sambil menikmati pemandangan. Telah lama tak melihat keadaan di luar setelah ke luar dari rumah sakit, lalu istirahat untuk waktu yang cukup lama di rumah, akhirnya aku bisa menghirup udara dan melihat suasana di luar. Dan saat ini, aku dapat melihat rerumputan hijau yang terhampar luas bak permadani dilengkapi bunga-bunga yang mekar di sekelilingku, juga kulihat beberapa burung pipit bertengger di atas dahan pohon, berkicau merdu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun