Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Remaja: Souvenir dari Pulau Dewata

28 Oktober 2016   23:51 Diperbarui: 15 Januari 2024   22:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Memang begini adanya ... tiga tahun tak pernah ada sesuatu yang pasti.”

“Salma ... aku ingin menguji takdir. Aku bukan peramal, namun aku merasakan tiga tahun setelah kita perpisah ... akan ada sejarah. Dan yang aku harap memang sejarah tentang kita, bukan yang lain.”

“Hmh....”

“Salma, terima kasih souvenirnya. Aku suka sekali. Kalimatnya indah. Maknanya dalam. Tetapi yang aku inginkan bukan souvenir yang seperti ini ....”

“Kak?”

“Aku ingin souvenir dari Majalengka.”

“Bukannya dulu Kakak sudah simpan lukisanku.”

“Bukan itu.”

“Lalu apa?”

“Souvenir dari Majalengka. Souvenir yang indah tiada tara. Souvenir yang akan menjadi sejarah setelah tiga tahun aku uji takdirnya.”

“Apa Kak?”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun