Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Remaja: Souvenir dari Pulau Dewata

28 Oktober 2016   23:51 Diperbarui: 15 Januari 2024   22:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tunggu sebentar...”

Salma masuk. Beberapa saaat kemudian gadir itu keluar sambil membawa lukisan kecil. Andra terperangah.

“Iniiii.... waaah.... bagus banget Salma!”

“Ah gini saja dibilang bagus!”

“Bagus. Asli .... warnanya .... aduuuh......”

“Tapi belum ada piguranya.”

“Ntar aku pasang pigura.... “ kata Andra sambil menerima lukisan itu. Beberapa saat mata Andra menatap lukisan. Mungkin ia mencari makna yang ada dalam setiap guratan jemari gadis yang di dekatnya.

kre-pribadi lukisan dok. salma
kre-pribadi lukisan dok. salma
“Kenapa warnanya ungu Salma?”

“Nggak tahu.”

“Kesendiriankah?”

“Nggak tahu.”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun