“Kaos ini untukku?”
“Iya untuk Kakak.”
“Beserta tulisannya?”
“Semuanya.”
“Beserta maknanya?”
“Jika Kak Andra suka, ambillah beserta maknanya. Jika tidak, pakailah kaosnya saja. Mungkin saya bisa tersenyum lihat kakak memakai kaos yang lucu.”
“Aku suka.”
“Hanya ini souvenirku untuk Kak Andra. Tak banyak....., souvenir dari Bali ... dari Pulau Dewata. ” kata Salma sambil menggurat-gurat lantai halaman hotel dengan ranting yang diambil dekat kakinya.
“Salma .... lihat aku....” kata Andra meminta.
“Ya Kak..” kata Salma sekilas.
“Kenapa kita selalu bermain lewat media? Kenapa dari dulu kita tak pernah berterus terang. Kenapa kita selalu begini menebak-nebak.”