Atas seijin orang tuanya, Salma berangkat ke Bali.
Mereka bertiga. Andra, Andari dan Salma sendiri. Semua telah dirancang oleh Andra. Andra pesan dua kamar, satu untuk dirinya, satu untuk Salma dan Andari.
“Pagi ini acara kita ke Kuta, tempat paling dekat dengan hotel kita. Setelah itu kita ke Tanah Lot di utara Kuta, Bedugul, terasering Tegalalang, terus ke Kintamani.” kata Andra setelah menemui pemandu wisata di luar.
“Kak .... kita keluar sebentar....” kata Salma memberi isyarat kepada Andra. Andra mahfum apa yang akan dikatakan Salma tidak perlu kedengaran oleh adiknya.
“Ada apa?”
“Kak Andra... kita nggak perlu ke Kuta.”
“Aduuh Salmaaa.... Kuta itu salah satu ikon Bali. Kenapa?”
“Pokoknya nggak boleh.”
“Iya tapi apa alasannya?”
“Kalau Kak Andra maksa, aku mau pulang hari ini juga.”