Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel: Zaniar dan Ahmad Hong (2)

17 Maret 2016   15:47 Diperbarui: 17 Maret 2016   16:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kenapa Bu?”

“Jaga mulut kamu!”

“Mulut saya kenapa Bu? Saya pikir saya tidak perlu menjaga mulut! Mulut saya sudah benar! Sesuai ajaran guru PAI Pak Haji Jalal.”

“Jadi benar kata guru-guru lain, kamu memang anaknya beda. Tidak tahu etika!”

“Kan saya sekolah di sini biar saya beretika. Saya sedang mencari sosok-sosok guru yang patut diteladani ….. yaaa memang tidak semua guru patut diteladani!”

“Kamu menyindir saya ya?!”

“Tidak.”

“Untung saya tidak mengajar kamu! Kalau mengajar kamu, nilai kamu dua puluh di rapor!”

“Kenapa Bu?”

“Karena kurang ajar.”

“Saya jadi bingung Bu ….. saya yang benar, malah ibu yang marah-marah.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun