“Iya benar, tapi itu ada tempatnya. Kamu ke sini karena ada masalah.”
“La iya masalahnya apa Bu?”
“Masalahnya tambah satu lagi, kamu tidak sopan diajak bicara dengan orang tua.”
“Bu, saya juga minta dihormati. Saya sudah katakan pada ibu kalau waktu istirahat saya cuma setengah jam, untuk jalan empat menit, untuk beli lotek lima belas menit, sekarang malah ibu seperti marah ke saya. Saya mau ulangan Bu.”
“Kamu tidak mau saya panggil?”
“Saya sudah sejak dua puluh menit yang lalu menghadap ibu!”
“Tapi kamu malah tidak sopan.”
“Ya sudah Bu, kalau memang saya salah, saya minta maaf. Dan sekali lagi, untuk kali ini saya minta ijin, karena waktunya tinggal lima menit, saya mau kelas mempersiapkan ulangan jam kelima. Permisi Buuu…..”
“Zaniaaaar!” teriak Bu Yati seraya menggebrak meja.
Gadis itu tidak peduli pada teriakan Bu Yati. Bahkan ketika perempuan separuh baya itu mengejarnya hingga pintu, Zaniar tetap tidak menggubrisnya. Bu Yati hanya bisa mengumpat.
“Dasar anak miskin! Belagu pula!” kata Bu Yati agak keras.