“Kenapa Bu?”
“Jaga mulut kamu!”
“Mulut saya kenapa Bu? Saya pikir saya tidak perlu menjaga mulut! Mulut saya sudah benar! Sesuai ajaran guru PAI Pak Haji Jalal.”
“Jadi benar kata guru-guru lain, kamu memang anaknya beda. Tidak tahu etika!”
“Kan saya sekolah di sini biar saya beretika. Saya sedang mencari sosok-sosok guru yang patut diteladani ….. yaaa memang tidak semua guru patut diteladani!”
“Kamu menyindir saya ya?!”
“Tidak.”
“Untung saya tidak mengajar kamu! Kalau mengajar kamu, nilai kamu dua puluh di rapor!”
“Kenapa Bu?”
“Karena kurang ajar.”
“Saya jadi bingung Bu ….. saya yang benar, malah ibu yang marah-marah.”