Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerpen: Bayangan di Pelaminan

6 Oktober 2015   23:29 Diperbarui: 6 Oktober 2015   23:59 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Tak usah minta maaf Tirah. Sebenarnya aku ingin selalu membahagiakan Tirah, istriku dengan caraku sendiri. Aku ingin membuat kejutan. Tapi tidak. Rasanya hari ini aku tak bisa menyembunyikan keinginan yang aku pendam sambil aku berusaha Tirah……”

“Kau ngomong apa Kang?”

“Sebentar …… “

Sejenak Tirah hanya bisa mengamati suaminya membuka lemari mencari-cari sesuatu di tempat yang primpen di dalam lemari. Rasman kembali membawa sesuatu.

“Apa ini Kang?”

“Buku tabunganku Tirah, akang menyimpan ingin membahagiakanmu dengan kejutan. Tapi sudahlah, hari ini rasanya taka da kejutan lagi ….”

“Tabungan Kang?”

“Iya.”

“Berapa tabunganmu Kang?”

“Baca sendiri.”

“Aku tak paham.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun