Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerpen: Bayangan di Pelaminan

6 Oktober 2015   23:29 Diperbarui: 6 Oktober 2015   23:59 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Dua belas juta tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah!”

“Kaaaang?????!!!! Ini tabungan Akang?”

“Iya.”

“Akang dapat uang dari mana bisa menabung sebanyak ini?”

“Hampir seumur anak kita Tirah. Sekitar sepuluh tahun menabung. Aku usaha apa saja, di luar aku dagang mainan anak-anak. Semuanya aku rahasiakan.”

“Usaha apa?”

“Apa saja. Akang suka diminta mencarikan burung untuk dijual belikan. Kadang-kadang akang ada yang menyuruh di perjalanan. Dua tahun yang baru lewat, mungkin ini rizki akang yang paling besar, akang jual beli batu akik. Hasilnya lumayan besar. Cukuplah sisa anak-anak sekolah, hasilnya aku tabung. Sayang sekarang kondisi akik mulai lesu…….”

“Kalau akang mengajak aku memperbaharui menikah lagi, aku tidak mau Kang!”

“Tidak Tirah. Dengar, aku menabung sebenarnya ingin mengajakmu pergi umroh Tiraaaah….. umroh…. Ya…. umm… “ tenggorokan Rasman tersekat.

Kalimatnya tertahan. Matanya terasa panas. Rasman mengatubkan bibirnya lekat-lekat. Namun tak urung laki-laki tak dapat menahan air matanya. Rasman memeluk Tirah. Kepalanya dibenamkan di dadanya. Kini keduanya menangis. HIngga beberapa jenak keduanya mulai datar perasaannya.

“Kang ….. aku ti …. tidak menyangka Akang punya niat seperti ini.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun