“Aaah… tidak terlalu benar.”
“Pak, hendaknya kita bersyukur atas apa yang kita jalani sekarang. Allah kan telah menunjukkan dengan terang benderang bahwa Sang Kyai diberi ilmu pengetahuan dan karomah yang tidak diberikan kepada orang lain.”
“Hmh … itulah.”
“Kalau orang yang diberi karomah berarti orang itu hatinya bersih Pak.”
“Jadi ibu membela Sang Kyai ya?”
“Tidak. Saya hanya menyimpulkan fakta.”
“Berarti secara tidak langsung ibu juga mengatakan bapak ini hatinya tidak bersih ya?”
“Bukan begitu Pak. Orang yang diberi karomah pasti orang bersih hatinya. Orang yang bersih hatinya belum tentu diberi karomah. Ya mudah-mudahan bapak menjadi orang yang bersih hatinya.”
Assalaamu’alaikum! Tiba-tiba keduanya dikejutkan suara salam dari teras. Keduanya berhenti berbicara. Kyai Haji Soleh Darajat berjalan membuka pintu.
“Assalaamu’alaikum ustadz!”
“Us… ustadz Hong?! Aaa…aaa…. mari masuk ….. wah… anu…. baru tiba ya?”