Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel: KYAI KERAMAT (4)

2 Mei 2014   18:04 Diperbarui: 27 Agustus 2018   22:53 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Siapa yang memasang papan itu Hong?” Tanya Sang Kyai ketika melihat ada papan di depan masjid dengan tulisan “DILARANG MENGAMBIL KERIKIL ATAU BATU DI LINGKUNGAN PESANTREN”.

“Ooo saya Pak Kyai. Tadi malam saya kirim sms ke Zaniar untuk mencetak tulisan itu.”

“Oooo Niar sudah pulang?”

“Ya, dua hari yang lalu. Kebetulan memang sedang libur semester.”

“Alhamdulillah ….. sehat dia Hong?”

“Sepertinya begitu.”

“Mengapa sepertinya?”

“Ya, saya kan tidak pernah bertemu langsung dengan Niar Pak Kyai.”

“O ya sudah kalau begitu. Nah, itu tadi, kenapa kau melarang orang mengambil kerikil atau batu di sekitar pesantren?”

“Saya hanya instink saja Pak Kyai, sepertinya mereka mengambil kerikil dari sini untuk dibawa pulang, mungkin untuk jimat Pak Kyai.”

“Jimat?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun