Anggara tetap diam mendengarkan kata-kata Amelya, tidak ada perubahan ekspresi di wajahnya, namun sangat terlihat warna wajahnya berubah menjadi hitam padam.
Amelya sendiri tiba-tiba sangat menyesal. Mulutnya terlalu tajam. Tapi dia juga tidak mampu bertahan dengan Anggara yang terus menyerangnya dan tidak mendukung cita-citanya.Â
...
"Sudah merasa enak Amelya?" tanya seseorang membangunkan gadis bergaun kuning gading tadi, yang akhirnya tertidur di bis.
"Eh, Vina, sudah ini. Aku tertidur ya?" tanya Amelya, kepada gadis di sampingnya, yang mengenakan jilbab pink, kaos putih, dan celana jeans, sambil tersenyum.
"Iya, bener, syukurlah kalau begitu. Yuk, kita turun, sudah sampai ini." kata Vina.
Amelya turun bus mengikuti Vina dan rekan kerjanya yang lain.
"Ini harus ikut berkeliling ya?" tanya Amelya sambil berjalan beriringan, juga dengan rekan-rekan yang lain, untuk masuk ke lokasi Jatim Park 1.
"Entahlah, tapi kalau kamu memutuskan untuk duduk istirahat, mungkin tidak apa-apa, tinggal izin saja. Lagipula sedang tidak enak badan, dan sesi bebas" jawab Vina lagi.
"Ya, betul, lagipula soalnya, aku pernah berkeliling Jatim Park ini."
"Ya.." kata Vina lagi sambil tersenyum