"Bagaimana jika sudah membuat sesuatu yang baik kemudian tidak dihargai Tante?
"Hmm?" Amelya mengerutkan keningnya.
"Contohnya seperti temuan Pak Aryanto tentang Nikuba itu? Kan negara tidak mau membeli Tante?"Â
Amelya berpikir sangat keras untuk menjawab pertanyaan tersebut.Â
Di satu sisi negara memang pasti berpikir-pikir jika harus membayar lima belas miliar untuk produk tersebut, meskipun jika dibandingkan dengan uang yang dikorupsi, uang lima belas miliar itu belum ada apa-apanya. Tapi di sisi lain. Itu benar, Pak Aryanto sudah berusaha menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk negara, dan seharusnya memang harus dihargai, meskipun temuan itu belum terbukti. Ah, ini semakin kompleks. Bahkan masalah seperti ini terekam oleh anak sekolah dasar.Â
Seharusnya memang pak Aryanto Misel-lah yang jangan terlalu berharap. Melainkan mengerjakan sesuatu untuk hobi saja, gitu.
"Tante, kok bengong?"
"Karena negara harus membuktikan karya tersebut terlebih dahulu." Â kata Amelya.
Toni seolah tidak paham dengan penjelasan Amelya, tapi Amelya enggan untuk menjelaskan lebih lanjut.Â
Amelya malah melanjutkan percakapannya sendiri di dalam hati. Ini sama dengan kasusku dengan om-mu, Anggara. Aku ingin resign, ingin memulai bisnis dari nol, tapi dia tidak menolak tapi juga tidak mendukung, tapi lebih berat ke arah tidak mendukung, tapi ya.. seperti itulah.
Jika kamu punya keyakinan bahwa sesuatu itu bermanfaat, maka kamu harus yakin akan itu, dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk membuktikannya.Â