Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sastra: Menolak Suara Perempuan Subaltern dalam Novel "Larasati"

23 November 2021   09:29 Diperbarui: 23 November 2021   09:33 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

  

Abdul Munir Mulka, "Membongkar Praktik Kekerasan: Menggagas Kultur Nir-Kekerasan", (Malang: Sinergi Press dan PSIF Universitas Muhammadiyah, 2002).

 Efendi Kusuma Sunur, "Kekerasan Terhadap Perempuan: Suatu Akibat Cara Pandang Yang Lain", dalam Jurnal Driyakara No. 3, (Jakarta: STF Driyakara, 2006).

 Kamla Bhasin, Menggugat Patriarki, (Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1996).

 Lukton dalam Irwan Abdullah, Seks, Gender, dan Reproduksi Kekuasaan, (Yogyakarta: LKiS, 2004).

 Kamla Bhasin, Menggugat Patriarki, (Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1996).

 Mariana Aminuddin, Perempuan Menolak Tabu: Hermeneutika, Feminisme, Sastra, Seks, (Jakarta: Melibas, 2005).

--------, Perempuan dan Matinya Lidido, dalam Jurnal Perempuan Edisi 31, (Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2004).

 Moh. Yasir Alimi, Dekonstruksi Seksualitas Poskolonial: Dari Wacana Bangsa Hingga Wacana Agama, (Yogyakarta: LkiS, 2004).

 Ratna Saptari dan Brigitte Holzner, Perempuan Kerja dan Perubahan Sosial, (Jakarta: Yayasan Kalyanamitra, 2007).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun