Pengabaian terhadap perkembangan teori pascastruktural, dengan demikian, menunjukkan sifat reaksioner para ekpkritikus sekaligus kekurangmampuan untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya kebenaran ekologis dalam teks sastrawi dan kultural.
Terlepas dari perdebatan tersebut, banyak teks sastra dan karya kultural merupakan konstruksi yang melewati kompleksitas imajinasi dalam merespons permasalahan lingkungan yang dihadapi manusia. Sudah sepatutnya, para ekokritikus mengungkapkannya secara komprehensif, termasuk model tekstual serta kuasa dan kepentingan yang ada dalam permasalahan lingkungan dalam jagat tekstual.
Daftar Bacaan
Boehmer, Elleke. 2005. Colonial and Postcolonial Literature: Migrant Metaphors, Second Edition. Oxford: Oxford University Press.
Brantlinger, Patrick. 2009. Victorian Literature and Postcolonial Studies. Edinburgh: Edinburgh University Press.
Buell, Lawrence. 2005. The Future of Environmental Criticism: Environmental Crisis and Literary Imagination. New Jersey: Blakwell.
Clark, Timothy. 2011. The Cambridge Introduction to Literature and the Environment. Cambridge: Cambridge University Press.
Day, Aidan. 1995. Romanticism. London: Routledge.
De Paz, Alfredo. 2007. “Innovation and modernity”. Dalam The Cambridge History of Literary Criticism, Volume 5, Romanticism. Ed. Marshal Brown. Cambridge: The Cambridge University Press.
Garrard, Greg. 2004. Ecocriticism. London: Routledge, 2007.
Glotfelty, Cheryll. 1996. “Introduction.” Dalam Cheryll Glotfelty & Harold Fromm (Eds). The Ecocriticism Reader: Landmarks in Literary Ecology. Georgia (US): The University of Georgia Press. Hlm. xv-xxxvii.