Saya menyerahkan seplastik uang kepada Bang Ucok. Dihitungnya dengan cepat, lalu mengembalikannya kepada saya.
"Nah, ambillah kembali."
"Kenapakah?"
"Jumlahnya masih kurang."
"Kurang berapakah?" tanya saya lagi.
Ia menghela napas. "Pokoknya banyak."
"Iya, tapi berapakah?"
Bang Ucok terdiam sesaat. "Pulanglah," jawabnya pendek.
Saya tak puas. Lamhot menarik lengan saya. "Kita pulang saja,"
"Tapi ... " protes saya.
"Nanti lagi ke sini. Kumpulkan dulu uang sebanyak-banyaknya," ujar Lamhot.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!