Mohon tunggu...
Dahnil Firdaus
Dahnil Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum semua nya. Perkenalkan Saya Dahnil Firdaus, boleh di panggil Danil. Saya Mahasiswa UIN Suska Riau Pekanbaru Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia S1. Disini saya ingin mengasah skill saya seperti menulis puisi, menulis artikel/karya ilmiah dan lain sejenisnya. Mohon Bimbingannya :D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi Generasi Muda dan Masyarakat Terhadap Melestarikan Budaya Orisinal Indonesia dalam Wadah Sanggar Seni

20 Juni 2024   23:00 Diperbarui: 20 Juni 2024   23:37 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

e) Pengajar hendaknya mencatat kesalahan-kesalahan umum serta menganalisis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh murid-murid. Kesalahan umum dibetulkan secara klasikal sedangkan kesalahan perorangan dibenarkan secara perorangan. 

f) Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu pendek. Lamanya latihan dan banyaknya bahan yang diajarkan harus disesuaikan dengan keadaan, kemampuan serta keletihan murid-murid (Luqman fajar Nugroho Djono, 2016).

2) Sistem Bengkel 

             Bengkel secara umum mempunyai arti suatu tempat untuk melakukan perbaikan, perawatan dan modifikasi terhadap suatu produk mesin atau kendaraan bermotor. Sanggar seni santi budaya terinspirasi dari bengkel sehingga menggunakannya sebagai filosofi dan dasar dalam sistem pembelajarannya. Orang-orang yang belajar tari di Sanggar seni santi budaya tidak hanya orang yang belum bisa belajar tari, tetapi bisa juga orang yang sudah bisa menari tetapi gayanya kurang, powernya kurang, atau mungkin tanjaknya kurang. Tanjak merupakan sikap dasar tari, berdiri tegak dengan lutut melipat, dankaki menghadap ke samping (Luqman fajar Nugroho Djono, 2016).

             Dapat diketahui bahwa sanggar seni santi budaya mempunyai beragam kegiatan dalam rangka melestarikan budaya khususnya di Kabupaten Sukoharjo dan Kota Surakarta, salah satunya adalah tampil di dalam berbagai kegiatan seperti seminar budaya, pentas budaya, pekan budaya telah banyak dijumpai dalam berbagai moment seperti peringatan Hari Jadi sebuah kota atau suatu instansi, misalnya hari jadi kabupaten Sukoharjo. Semangat ini perlu terus dijaga dan dikembangkan bukan saja sebagai upaya membendung pengaruh negatif dari budaya asing yang tidak lagi dapat dihindari di zaman globalisasi modern ini, tetapisebagai upaya kaderisasi di kalangan pemuda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri serta melestarikan budaya tari.

5. Sanggar Seni Kesumba

             Sanggar Seni Kesumba merupakan salah satu sanggar seni termahsyur di Kabupaten Mempawah yang memberikan pengajaran dalam bentuk Pendidikan nonformal dibidang seni tari dan seni musik tradisional serta kreasi. Tidak hanya itu, Sanggar Seni Kesumba juga menyewakan berbagai kostum tari tradisional Kabupaten Mempawah yang dapat digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat. Sanggar ini juga berperan sangat penting dalam perkembangan kesenian tradisional yang ada di Kabupaten Mempawah. Peran serta Sanggar Seni Kesumba khususnya dapat dilihat dari eksistensinya dalam mengembangangkan tari di Kabupaten Mempawah melalui peserta didikya yang ditampilkan didalam maupun luar kota hingga berhasil mencapai hasil yang baik dibidang seni tari. Sanggar Seni Kesumba juga kerap kali dipercaya oleh beberapa lembaga pemerintah Kabupaten Mempawah, masyarakat Kabupaten Mempawah, sekolah formal hingga pemerintah provinsi Kalimantan Barat.

             Kesenian-kesenian yang dimiliki masyarakat melayu di Kabupaten Mempawah dengan segala nilai kebaikan yang dimiliki harus terus dipertahankan. Penyebaran dapat dilakukan dengan metode tradisional yaitu dari mulut kemulut, maupun dengan menggunakan perkembangan IPTEK. (Oktariani, 2024) Perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK selain membawa dampak positif, juga membawa dampak negatif yang berimbas pada tradisi atau budaya yang nilainya sudah mulai bergeser kearah kepunahan. Berbagai pihak harus turut serta bekerjasama agar keberlangsungan budaya itu tidak padam dan menghilang diterpa budaya asing. Nilai kearifan lokal pada kesenian melayu membuat generasi muda sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik saling menjaga silahturahmi, persatuan, gotong royong, sopan santun, kebersamaan, kedisiplinan dan mengamalkan ajaran agama. Sanggar seni dapat membantu pelestarian nilai budaya kearifan lokal terus meregenerasi dari satu pihak kepihak lainya melalui proses Pendidikan nonformal. Sanggar tari sebagai media untuk membina karakter berbasis kearifan lokal seperti yang di paparkan dalam peraturan Menteri pariwisata republik Indonesia nomor 21 tahun 2015 tentang standar usaha seni bahwa sanggar seni merupakan tempat untuk melakukan kesenian gua melestarikan budaya hal ini sesuai dengan tuuan untuk membentuk warga negara yang baik dan memiliki semangat nasionalisme guna mencintai budaya bangsanya sendiri. Setiap sanggar seni tari dalam masa proses pembelajarannya pasti memiliki kendala baik dibidang eksternal maupun internal antar anggota sanggar seni itu sendiri.

             Kontribusi pada pelestarian dan pengembangan seni tari dan musik tradisional melayu di Kabupaten Mempawah terus dilaksanakan oleh Sanggar Seni Kesumba. Ada beberapa tarian yang dikembangkan atau diciptakan oleh Sanggar Seni Kesumba yaitu, Tari Mendulang Emas, Tari Kaponjen Emas, Tari Paku Pingitan, Tari Jepin Pengantin, Tari Potek, Tari jepin Laba-Laba, Tari Jepin Laron, Tari Garuda dan masih banyak lagi tarian lainnya yang terus diciptakan dari hasil pengembangan gerak tradisi melayu tradisi yang ada di Kabupaten Mempawah. Tarian-tarian tersebut diajarkan kepada para siswa-siswi hingga mereka mampu membawakannya di berbagai panggung lokal, nasional dan internasional. Konsistensi yang dilakukan para pengelola Sanggar Seni Kesumba berbuah manis menghasilkan eksistensi sanggar tersebut hingga kini masih ada dan terus dikenal oleh para masyarakat Kabupaten Mempawah dan Kalimantan barat.

             Prestasi-prestasi yang pernah diraih oleh Sanggar Seni Kesumba menurut hasil wawancara dengan Ibu Umi yaitu festival songket Malaysia, festival budaya bumi khatulistiwa, festival dan lomba seni siswa nasional tingkat nasional di nusa tenggara barat, festival seni budaya melayu, festival equator, pagelaran tunggal seni budaya di TMII Jakarta, festival tari Zapin Internasional, Festival Kesenian Tari Kreasi Melayu se-Kalimantan Barat, pagelaran Jepin yang diselenggarakan oleh BPNB, Festival Tari Jepin Kreasi se Kabupaten Mempawah serta berbagai event lokal.

             Setiap pelatih di Sanggar Seni Kesumba memiliki kesamaan visi dan misi yaitu membuat para siswa mencintai budaya yang berasal dari Kabupaten Mempawah, hingga nusantara. Maka dari itu materi yang diberikan juga terdapat beberapa materi tari nusantara, dan kreasi tari dari suku Dayak dan tionghoa di Kalimantan barat. Kekompakan dan kebersamaan para pemusik dan penari terlihat selama proses, mereka saling bersemangat dalam berkarya kreasi yang berpijak dari budaya pakem melayu begitu pula pada tari dan musik tradisi yang menjaga pakem pola musik dan tari yang tidak boleh berubah demi menjaga identitas budaya melayu di Kabupaten Mempawah. Peran serta Sanggar Seni Kesumba perlu diacungi jempol dalam usahanya mempertahankan dan melestarikan budaya tradisi melayu di Kabupaten Mempawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun