Mohon tunggu...
Dahnil Firdaus
Dahnil Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum semua nya. Perkenalkan Saya Dahnil Firdaus, boleh di panggil Danil. Saya Mahasiswa UIN Suska Riau Pekanbaru Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia S1. Disini saya ingin mengasah skill saya seperti menulis puisi, menulis artikel/karya ilmiah dan lain sejenisnya. Mohon Bimbingannya :D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi Generasi Muda dan Masyarakat Terhadap Melestarikan Budaya Orisinal Indonesia dalam Wadah Sanggar Seni

20 Juni 2024   23:00 Diperbarui: 20 Juni 2024   23:37 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

9. Melemahnya identitas budaya.

             Tantangan berikutnya adalah melemahnya identitas budaya. Globalisasi mendorong homogenisasi budaya, di mana budaya-budaya lokal terancam kehilangan keunikannya. Tradisi-tradisi lokal, seperti bahasa daerah, seni tari, dan ritual adat, mulai ditinggalkan karena dianggap kuno dan tidak relevan.

              Selain itu Globalisasi, bagaikan pisau bermata dua, membawa perubahan besar bagi berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya. Di satu sisi, globalisasi membuka peluang untuk pertukaran budaya dan memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional. Di sisi lain, arus globalisasi juga membawa pengaruh budaya asing yang berpotensi menggeser nilai-nilai budaya tradisional Indonesia, dan berakibat pada melemahnya identitas budaya.

10. Salah satu ancaman globalisasi terhadap identitas budaya adalah homogenisasi budaya. Dalam konteks ini, homogenisasi budaya merujuk pada proses di mana beragam budaya lokal atau tradisional menjadi seragam atau serupa dengan budaya yang diterima secara global. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh budaya yang lebih dominan dari negara-negara maju, seperti Amerika Serikat atau negara-negara Eropa. Popularitas budaya pop seperti film, musik, dan gaya hidup Barat seringkali mengalahkan budaya lokal yang lebih khas dan tradisional. Sebagai hasilnya, budaya lokal dapat hilang atau mengalami penurunan keberagaman dalam budaya yang diadopsi secara global.

D. Peran Generasi Muda Melestarikan Kesenian Budaya Indonesia

             Upaya generasi muda (Purnama, 2015) terhadap mempertahankan seni budaya di Indonesia yaitu:

             Budaya ialah kekayaan yang merupakan bentuk warisan dari nenek moyang berupa keindahan seni, baik itu berupa keindahan seni musik, tarian, bendabenda, bahasa, dan sebagainya. Budaya selalu dimiliki oleh setiap wilayah dimana budaya merupakan peninggalan dari orang orang terdahulu yang menempati wilayah tersebut serta diteruskan turun temurun ajarannya. Saat ini, alangah baiknya jika kita berkontribusi untuk mulai cintai budaya Indonesia dengan cara berikut:

1. Meningkatkan Kompetensi Budaya

             Belajar yang rajin di sekolah untuk meningkatkan kompetensi diri sehubungan dengan budaya tentu menjadi jalan terbaik untuk bisa melestarikan budaya Indonesia. Dengan belajar, remaja akan mengenal lebih dalam sekaligus menanamkan rasa cinta.

2. Aktif Kegiatan Budaya

            Remaja wajib tetap aktif ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan, misalnya gotong royong mengadakan acara budaya hari-hari tertentu seperti hari kemerdekaan yang umumnya diadakan acara budaya, hal ini sekaligus memperkenalkan remaja lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun