Tapi ternyata tidak. Aku di panggil oleh sosok laki-laki gagah, tinggi lencir,hidungnya mancung, kulitnya putih, rambutnya hitam pekat, bola matanya coklat, berjambang, berjenggot. Subhanallah sungguh perfect makhluk yang ada di hadapanku ini. Abaya yang dikenakannya, bahasa yang digunakannya, agaknya dia berdarah sajakistan.
"Ijlisy ya ukhti!" perintahnya kepadaku.
"Ooo..syukron" jawabku.
"Syukrulillah" tambahnya.
Alhamdulillah, aku dapat tempat duduk juga akhirnya, duduk dekat jendela adalah favoritku, angin jendela yang sepoi-sepoi membuat anganku melayang, seakan-akan mampu menerobos singgasana Tuhan semesta alam.
Sesampai di rumah, ku rebahkan tubuhku ini ke bibir peristirahatanku, firasy,ketika sendi-sendi kaki ini tak lagi mampu untuk melangkahkannya, ketika kornea mata ini tak mampu untuk memejamkannya. Ahh..betapa bodohnya aku yang tak tahu akan kebijaksanaan sang firasy.
Aku terbuai di dalamnya, imajinasiku melayang-layang ke angkasa. Fly high to the sky.
***
Kairo-1/09/2010
Kala itu, PPMI bekerja sama dengan KBRI mesir, menggelar sebuah acara yang bernuansa islami. ANN Asosiasi Nasyid Nusantara. Dan aku terlibat di dalamnya sebagai panitia acara tsb.
"Kring, kring, kring" suara pesawat tlp berdering.