"NO MAN NO CRY. Hahaha" Sepontan kami berdua tertawa lepas.
MENYEBALKAN, rasa itu yang kerap menemaniku, setiap aku bertemu dan berbincang santai dengannya; Wahyu Hadi, sosok laki-laki  tercerewet seantero Kairo yang aku kenal. Laki-laki yang sok kenal sok dekat, sok akrab dengan perempuan. Ahh...entah apa lagi julukan yang pantas buat dia.
Aku benci dengan kaum yang bernama laki-laki, aku muak dengan ucapan manisnya yang berduri. Tapi...pada dasarnya, aku sangat membutuhkannya. Dan setelah aku sadari, tanpa adanya penciptaan laki-laki, ku tak akan pernah menginjakkan kakiku ke dunia yang penuh sandiwara ini.
***
Qiyamullail telah kudirikan dengan khusyuk. Seusai melaksanakan ritual suci ini, kubuka mushaf ukuran sedang yang tengah dalam genggamanku, kucermati ayat demi ayat, dan kumelantunkannya dengan suara indahku, sembari menunggu terbitnya fajar shadiq.
Kulantunkan ayat-ayat Alqur'an dengan khidmat, kutelusuri ayat perayat hingga bacaanku sampai pada QS. An-nur:31, yang berbunyi, qul lilmu'minati yaghdhudhna min absharihinna wayahfadzna  furujahunna...terasa datar-datar saja ketika aku membaca ayat ini, tak terbersit pesan apakah yang terkandung dalam ayat yang tengah kubaca ini.
Aku berhenti ketika bacaanku sampai pada ayat:59,QS. Al-ahzab. Yang artinya seperti ini, hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Seketika itu, jantungku berdegup kencang, bulu romaku tegang, dan akupun mulai sibuk membolak-balikan lembaran-lembaran ayat  QS. An-nur berusaha untuk  menyerasikannya dengan QS. Al-ahzab. diiringi tangan yang gemetaran.Sejenak aku berfikir, Kenapa di  QS. An-nur:31, dan QS. Al-ahzab:59 terdapat kesamaan arti jika kita merenungi dan menghayatinya dengan hati nurani yang jernih pun bersih.Tatapanku terpaku pada ayat yang baru saja aku baca, sampai detik ini aku belum menemukan jawabannya, kira-kira pesan apakah yang akan disampaikanYa, dan pesan apakah yang terkandung didalam kedua ayatnYa. "Pikirku menerawang".
Aku larut dalam keheningan malam yang berhiaskan kesunyian, dan kesenyapan. Namun, jawaban atas penghayatanku sedari tadi tak kunjung menampakkan sinarnya.
***
Kumainkan jari-jemari ini di atas keyboard dengan lincahnya, dan akupun mulai terbang menerawang, menyisir indahnya dunia maya; google. Aku membaca sebuah blog, entah kepunyaan siapa, aku tak tahu.