Mendadak, mulutku mamu tersenym. Kerak2 di mulutku yang sempat tidak bisa bergerak, luruh. Aku bisa tersenyum. Aku tersenyum lebar kepada semua orang. Anak2ku pun senang.
Mereka berebutan memelukku! Astaga ..... betapa bahagianya aku.
Perlahan, satu demi satu, tubuhku mampu merespon untuk hidup kembali ....
Pertama, aku mampu menggerakkan tangan kiriku walau belum bisa menggapai wajah2 mereka yang kusayangi.
Kedua, Aku mampu bersuara dan berkata2 walau kata anakku suaraku seperti alien dan kata2ku tidak ada yang bisa mengerti.Â
Ketiga, aku mampu mengerti kata2 dalam bahasa Inggris, walau tidak mampu menjawab.
Dan keempat, aku dudah mampu tersenyum bahkan tersenyum lebar, setelah berjam2 aku berusaha untuk melakukannya .....
Bagaimana aku tidak bersyukur?
Walau aku bukan seseorang yang religious berat, aku mengerti dan yakin bahwa Tuhan selalu berada disisiku dan menolong dengan cara NYA.
Suster itu bergerak mendekat kepadaku ketika dia melihat aku tidak kesakitan lagi. Bapak dan ibuku pun mendekat. Hanya anak2ku yang terbengong2 melihat aku, mamanya.
Mungkin mereka berpikir, bagaimana mamanya bisa makan dan minum?