Suapan ketiga dan seterusnya, aku harus jalani dengan sepenuh hati, jika aku mau sembuh! Ya! Aku mau sembuh! AKU MAU SEMBUH !!!!!
Dan, suapan demi suapan, kutelan, dengan kesakitan yang lama kelamaan semakin berkurang.
"Puji Tuhan! Aku berhasil menelan! Aku berhasil makan dan minum! Astagaaaaaa ..... aku menuju sembuhhhhhh ......"
Aku berdendang, aku bernyanyi. Tralala ... trilili ... aku kenyang makan eskrim dan aku bersiap terapi2 makan dan minum selanjutnya .....
"Suster, apakah putri saya sudah bisa makan lebih baik?", tanya bapakku.
"Ya, pak. Ketika dia menelan eskrim itu, tetap mulanya masuk ke paru2, bukan ke lambung. Sakitnya lebih berat dibanding dengan paru2nya kemasukkan air.Â
Mengapa kami memberi eskrim awalnya?Â
Karena eskrim cukup padat tetapi bisa mencair, sehingga bisa luruh dengan sendirinya ....."
Begtu keterangan dari suster itu.
Hari itu, hari pertama aku di lingkaran pasca-stroke. Hari pertama juga aku di ICCU St. Francis Hospital. Dan, aku mendapatkan pelajaran2 kehidupan.
Sakitku akibat serangan stoke, membuat aku yakin betapa Tuhan sangat sayang kepadaku.