Mohon tunggu...
Callmehai
Callmehai Mohon Tunggu... Konsultan - Astrophile || Mahasiswa Farmasi STIKES Andini Persada Mamuju

Bercanda bersama kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bersama Doa

5 April 2022   22:55 Diperbarui: 5 April 2022   23:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wajahnya makin memerah.

"Tapi, aku cukup berterima kasih pada Ayahmu. Dia sangat bejat hingga memberitahu padaku siapa teman-temannya yang waktu itu menghilangkan kebahagiaanku."

"Lucky!!!"

Aku tertawa, "Berteriaklah, Sayang. Mungkin, suaramu akan makin keras jika mengetahui sup apa yang barusan kau makan?"

Matanya melotot. Aih. Membuat hatterku ingin ikut mencungkilnya juga.

"Daging langka?! Kau gadis bang**t, Lucky!!!"

Dia menangis, sambil mencolok lehernya hingga muntah.

"Hilangkan hasrat dendammu, Sayang,"

Aku terkesiap mendengar itu. Begitu pun Rizki. Spontan mata kami mencari di mana asal suara.

"Ikhlaskan Ayah sama Ibu, Sayang."

Liurku kutelan paksa. Mataku mulai memerah menahan tangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun