Mohon tunggu...
Callmehai
Callmehai Mohon Tunggu... Konsultan - Astrophile || Mahasiswa Farmasi STIKES Andini Persada Mamuju

Bercanda bersama kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bersama Doa

5 April 2022   22:55 Diperbarui: 5 April 2022   23:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dia terkekeh, "Iya-iya. Lapar bangat, gitu?"

"Yap. Saking laparnya, lelaki yang berada di belakangmu itu ingin kulahap."

Dia langsung melongo, lalu membalikkan badan.

Di sana, seorang pria bertubuh kekar sedang duduk bersandar. Kuduga dia tengah makan bersama keluarga kecilnya. Terlihat seorang gadis seumuran anak SMP, juga bocah cowok  yang berumuran sekitar 3 tahun, serta sosok Emak dengan dandanan yang menor. Sedari tadi, aku selalu mengumpat dalam hati melihat keharmonisan itu.

"Cemburu lagi?" Rizki menegur, setelah kembali membalikkan badan.

Kupilih diam.

"Mau pindah?" tanyanya lagi.

"Nggak usah."

"Jangan bertindak sekarang ya, Sayang. Ada banyak wartawan di sini. Mereka bisa menangkap aksimu," jelas Rizki, yang langsung kuhadiahi tatapan malas.

Sepertinya, dia memang melihat apa yang aku lihat di pria itu.

Ya, sekarang memang aku tengah mengontrol emosi. Rasa balas dendam yang sedari awal kupupuk memanas. Bagaimana tidak! Tato tengkorak dan bekas irisan pisau sangat jelas kulihat di tubuh dan pipi kanan si pria itu. Cih. Sempat-sempatnya dia berbahagia sedang diriku sengsara sedari awal. Memalukan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun