Mohon tunggu...
Callmehai
Callmehai Mohon Tunggu... Konsultan - Astrophile || Mahasiswa Farmasi STIKES Andini Persada Mamuju

Bercanda bersama kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bersama Doa

5 April 2022   22:55 Diperbarui: 5 April 2022   23:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mataku nyaris tidak berkedip. Dia sangat tampan! Dadanya sungguh bidang! Aih. Diam-diam aku merasa bangga memacari anaknya.  

"Pacarnya?"

"Eh? Iya Om," jawabku malu.

Ketika dia duduk di samping istrinya tepat di depanku, senyumku melenyap seketika. Darahku makin mendidih. Tubuhku bergetar ingin mengeluarkan hatter di sela jaket. Ah! Tato tengkorak ada di punggung tangannya! Tidak mungkin! Apakah ini alasan mengapa Rizki selalu menolak ketika aku ingin berkunjung ke rumahnya? Tapi, ke mana bekas irisan pisau di pipinya? Apakah mendapat perawatan khusus hingga bekas itu hilang?

***

"Lucky! Maafkan aku tidak menghubungimu semalam."

Aku hanya mengangguk.

"Hei! Kau marah padaku? Aku benar-benar minta maaf, Sayang. Tugas skripsiku benar-benar mendesak."

Kuangguki lagi. Dia kemudian menggeser bangkunya hingga makin dekat denganku.

"Maafkan aku, Sayang."

"Itu kebiasaanmu. Mengapa tidak menginfokan padaku kalau kau sibuk?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun