Media audiovisual menggabungkan elemen visual dan audio untuk menyampaikan informasi. Dalam konteks pembelajaran, media audiovisual dapat berupa video, animasi, film pendidikan, presentasi multimedia, dan sebagainya. Menurut Arsyad (2013), media audiovisual memiliki beberapa keunggulan dibandingkan media lainnya, karena mampu melibatkan dua indera utama sekaligus---penglihatan dan pendengaran---sehingga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Media audiovisual dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan membantu siswa dalam memahami materi yang abstrak atau kompleks. Keunggulan lainnya adalah media ini mampu menarik perhatian siswa dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Di samping itu, media audiovisual dapat membantu meningkatkan daya ingat siswa karena informasi yang disampaikan dalam bentuk gambar dan suara lebih mudah diingat dibandingkan dengan teks atau penjelasan verbal (Arsyad, 2013).
Hamalik (2008) juga menekankan bahwa media audiovisual dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan waktu dan ruang dalam proses pembelajaran. Siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja, sehingga pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang kelas saja. Media ini juga memungkinkan guru untuk menyampaikan materi dengan cara yang lebih variatif dan interaktif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Pembelajaran Al-Quran
Pembelajaran Al-Quran di sekolah dasar bertujuan untuk membentuk kemampuan dasar siswa dalam membaca, menghafal, dan memahami ayat-ayat Al-Quran. Dalam pendidikan Islam, pembelajaran Al-Quran menjadi salah satu aspek penting dalam menanamkan nilai-nilai agama sejak dini. Menurut Abdullah (2010), pembelajaran Al-Quran tidak hanya mengajarkan siswa untuk membaca dan menghafal, tetapi juga harus mencakup pemahaman makna ayat-ayat yang diajarkan serta implementasi nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Metode pembelajaran Al-Quran di sekolah dasar biasanya meliputi metode talaqqi, yaitu pembacaan ayat-ayat Al-Quran secara berulang-ulang yang dipandu oleh guru, serta metode hafalan. Namun, tantangan yang sering dihadapi dalam pembelajaran Al-Quran adalah rendahnya motivasi siswa dan kesulitan dalam memahami ayat-ayat yang dianggap sulit. Oleh karena itu, inovasi dalam metode pembelajaran Al-Quran sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu inovasi tersebut adalah penggunaan media audiovisual untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Penelitian Supriadi (2016) menunjukkan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran Al-Quran, seperti video dan animasi yang berisi tajwid dan makhraj huruf, dapat meningkatkan keterampilan membaca Al-Quran siswa. Penggunaan media ini membantu siswa untuk lebih memahami cara pengucapan huruf yang benar dan melatih mereka untuk menghafal dengan lebih mudah. Selain itu, pembelajaran Al-Quran dengan media audiovisual juga dapat menarik perhatian siswa dan membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
Penelitian Terdahulu yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah:
Penelitian Arsyad (2013)
Dalam bukunya Media Pembelajaran, Arsyad meneliti penggunaan berbagai jenis media pembelajaran, termasuk media audiovisual, dalam berbagai konteks pendidikan. Ia menemukan bahwa media audiovisual sangat efektif dalam meningkatkan perhatian dan motivasi siswa, terutama dalam mata pelajaran yang memerlukan visualisasi, seperti pembelajaran bahasa dan agama. Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran Al-Quran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.