Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. adalah seorang wirausahawan, penulis buku dan youtuber yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berdomisili di Tangerang Selatan. Hobinya dalam menulis menghasilkan beberapa karya tulis yang telah diterbitkan di antaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. The Masterpiece of Love and Life. 4. Bukan Syair Biasa. 5. Sang Wali 6. Novel: From Sydney to Jakarta. Dan 7. Biografi. Catatan Ngopi Asrul Sani.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Jodoh (Ayat Cinta Sang Pujangga)

19 Januari 2019   14:30 Diperbarui: 24 Januari 2019   10:47 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku yang tadinya marah besar mendadak hilang marahnya, melihat sang kekasih memakai pakaian sholat bagai bidadari yang turun dari surga. Ada rasa penyesalan mengapa aku harus menyia-nyiakan kekasih yang sholehah ini?

“Baiklah….kita sholat jamaah yuuuk ajak ibu sekalian ya.” Aku mengajak ibunda, sambil menuju tempat wudhu.

Didalam sholat, aku merasa sangat damai dan tenang dengan adanya makmun yang sholeh dibelakangku.

Seakan aku telah menjadi imam untuk hidupnya di masa depan.

Dalam hati aku berdoa….

“Ya Allah, jika dia adalah jodohku maka permudahkanlah jalanku untuk menikahinya. Aku mencintainya ya Allah dan akan  selalu menjaga dan menemaninya sepanjang hidupku. Berikanlah petunjuk dan jalanMu yang terbaik. Aaaamiin ya rabb… Al fatihah…...”

Sholat jamaah bersama sang wanita hati adalah momen paling romantis dan terindah yang pernah aku rasakan. “Sholat itu powernya sungguh luar biasa…Dia mampu merubah benci menjadi cinta, marah menjadi sayang.”

Saat kami sholat itulah serasa kami berada dalam taman surga dengan jalur yang benar menuju ridhoNya untuk mencapai tingkatan takwa yang sesungguhnya dalam jalinan hubungan pernikahan yang suci.

Setelah sholat, giliran aku yang meminta maaf kepada sang kekasih.

“Maaafkan aku juga yah dek…., yang telah membatalkan pernikahan ini…” Aku berkata dengan perasaan bersalah. Aku berusaha berdiri dengan tegar.

“Sama-sama kakak…..aku juga minta maaf….”jawabnya sambil menangis dan tertunduk.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun