“Sang waktu. Waktu hanya soal waktu, pasti habis dan berlalu. Dia akan tersisa hingga tiada, akan habis binasa, hingga membangun kembali yang tersisa, berbagi dan berkarya nyata untuk diri dan diriNya, untuk masa kini dan masa depan.”
Pagi ini aku terbangun dengan seorang wanita idaman hati yang cantik dan sholehah tidur sambil tersenyum manis penuh rasa syukur, berterima kasih atas semua yang telah ada.
Berterima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan untuk hari-hari bersama kedepan.
Untuk mengubur kemalasan dan rasa khawatir, aku langsung ke kamar mandi dan mandi dengan kucuran air yang membasuh tubuh dan fikiranku.
Seketika aku merasakan kesegaran kembali dan mulai memulai hari yang baru dan menyegarkan sang jiwa.
Aku mulai membuka buku dan membaca tulisan yang menginspirasi hari.
Aku baru sadar, bahwa saat ini, aku sudah menikah.
“Hmmmm rasanya ingin bercinta setiap saat melihat sang bidadari selalu tersenyum manja” ucapku padanya.
“Kakak…..bisa aja. Kan sudah halal dan boleh kok kakak….”Jawabnya dengan penuh manja.
“Masya Allah, inikah nikmatMu saat mengikuti sunnahmu ya nabi Allah” Aku bersyukur dalam hati.
Sedikit demi sedikit kutarik nafas yang panjang….