“Huuuuuuuuuuhhhhhhhhh…….uuuhhhhh.” “Eeeeeeeeeeeehhh bapak…..” terdengar sahutan riuh dari seluruh kelas…..
Sang artis yang dipuji, langsung memerah pipinya namun tersenyum ramah karena disanjung oleh sang dosen.
“Sudah…sudah. Semuanya tenang!!!”
“Semuanya bersiap-siap untuk ujian 5 menit lagi ya. Ujian ini “close book” dan tidak ada yang boleh menyontek yah!!!” Sang dosen mulai tegas.
Kelaspun langsung bergegas dan bersiap-siap.
Teman-teman yang tidak belajar, karena sibuk main dan bergaul akhirnya menurut sambil bersungut, karena tak bisa menyontek dan bekerja sama dalam ujian. Aku hanya tersenyum, melihat kedongkolan mereka. Aku berharap suatu hari mereka sadar agar lebih semangat lagi dalam belajar untuk dirinya dan untuk Indonesia.
Ketika selesai ujian, sambil mendongkol sang artis mengajakku untuk makan siang.
“San, makan siang ke mall yuuk, jangan di kantin mulu. Aku bosan makan dikantin….”
“Maaf banget yah sis….. Soalnya aku harus langsung balik takut macet..apalagi sekarang hari jumat. Pasti padat banget dari Jakarta ke Tangerang.”
“Yahhh…ok deh” jawabnya sambil tersenyum. “Gue balik juga deh yah….kalo gitu.” Dia pun berbalik badan dan pergi meninggalkanku sendiri.
Sepertinya beliau ingin menjalin hubungan dengan baik, tapi aku menutup diri karena tahu pergaulannya sangat tinggi dan “high class” tentu aku tidak sanggup mengikutinya dengan kondisi keuangan yang serba pas-pasan.