وقد كانت هذه المألفات تفل فل السحر فى نفوس الشباب فأقبل عليها ودراسها عن رغبة واهتمام لما كانت تشيعه من تفاؤل وتسامح, وأمل ورجاء فى العفو والمغفرة من الله تعالى فتستقيم النفس, وتنصلح الأخلاق
"Karya-karya seperti ini ibarat wangian bunga yang menyihir generasi muda sehingga perhatian mereka mulai tertuju terhadapnya serta mempelajarinya, karena ajaran-ajaran tersebut mengandung toleransi, optimisme, dan harapan untuk mendapatkan pintu maaf Allah sehingga jiwa menjadi lurus dan akhlak pun menjadi baik."
27. الرذائل = العيوب = Keburukan
ورغم قوة الإرادة والعمل على التحلص من هذه العيوب و الرذائل من جانب ابن حزم إلا أنه يعترف أنه تمكن من تحقيق ذلك بعون الله وتوفيقه وبإمساكه عما لا يحل فى الديانة ولا يجوز فى الشريعة.
"Meskipun ada keinginan yang kuat dan usaha untuk membersihkan diri dari keburukan dalam diri Ibn Hazm, namun beliau mengakui bahwasanya ia mampu merealisasikan semua hal itu hanya karena pertolongan Allah dan taufik-Nya, dan dengan kosisten beliau menjaga diri dari keharaman dalam agama dan syariat."
28. أنساب - ب = تضار= Efek
ويرى ابن حزم أن للإنسان خاصة خلقية يستطيع بها أن يميز بين الفضائل والرذائل لأنه, "ليس بين الفضائل والرذائل ولا بين الطاعات والمعاصى, إلا تضار النفس وأنسبها بها فقط فالسعيد من أتت نفسه الفضائل والطعات ونفرت من الرذائل والمعاصى والشقى من أنست نفسه بالرذائل والمعاصى, ونفرت عن الفضائل والطاعات وليس هاما إلا صنع الله وحفظه .
"Ibn Hazm berpendapat, sesungguhnya manusia itu memiliki kemampuan moral yang membekalinya untuk bisa membedakan antara kebaikan dan keburukan. Dikarenakan, 'Antara kebaikan dan keburukan, ketaatan dan maksiat, itu tidak hanya memberikan efek pada diri saja. Maka orang yang bahagia adalah orang yang membawakan kebaikan dan ketaatan untuk dirinya serta menjauhi keburukan dan maksiat. Sedangkan orang yang susah adalah orang yang mendatangkan keburukan serta maksiat kepada dirinya yang menjauhi kebaikan dan ketaatan, dia hanya mementingkan dunia.' "
29. فضل = هبة= Karunia/keutamaan
ومع إيمان الغزالى بدور المماسرة والكسب فى تربية الخلق وتكوينه إلا أنه ينص كذلك على أن الأخلاق هبة من الله تعالى وفضل منه يؤتيه من يشاء فتكون قوة فى نفسه واستعدادا لديه يخرجها الكسب والأدب من القوة إلى الفعل وهذا الاستحراج هو من فعل الإنسان وعمله.
"Disamping keyakinan Ghazali tentang peran kebiasaan dan upaya di dalam tarbiah etika dan pembentukannya, beliau juga menggariskan bahwasanya akhlak merupakan karunia yang diberikan Allah Swt. kepada siapapun yang di kehendaki-Nya, hingga menjadi sebuah kekuatan dalam dirinya dan kemampuan yang dimilikinya, bisa menghasilkan sebuah usaha. Dan akhlak adalah dari kemampuan (القوة) menuju realitas (الفعل), dan proses terjadinya hal ini merupakan buah dari tindakan dan realita manusia."