Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Model Tiga Pedal dan Sistem Navigasi Bagi Pencapaian Diri

12 Januari 2025   07:34 Diperbarui: 12 Januari 2025   07:34 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alderfer - ERG Theory
Alderfer memodifikasi teori Maslow menjadi tiga kategori kebutuhan: kebutuhan eksistensi (existence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth).
Kritik:
a. Meski lebih fleksibel daripada Maslow, teori ini tetap tidak menyentuh aspek refleksi diri dan tidak menawarkan alat untuk navigasi sosial.
b. Kurang menjelaskan bagaimana individu menyeimbangkan berbagai kebutuhan ini di bawah tekanan sosial atau hambatan internal.

Kesenjangan Penelitian

Meskipun teori-teori di atas memberikan kontribusi besar dalam memahami motivasi manusia, terdapat beberapa kesenjangan penting yang belum terjawab:

  1. Kurangnya Integrasi Faktor Internal dan Eksternal
    a. Sebagian besar teori berfokus pada salah satu aspek motivasi (internal atau eksternal) tanpa menyatukan keduanya dalam satu kerangka yang koheren.
    b. Misalnya, Maslow dan Bandura menitikberatkan faktor internal, sementara Covey dan McClelland lebih cenderung menyoroti nilai dan pengaruh eksternal. Namun, tidak ada pendekatan yang menghubungkan keduanya secara eksplisit.

  2. Pengabaian Refleksi Diri sebagai Elemen Kunci
    Refleksi diri jarang dibahas dalam teori-teori ini sebagai mekanisme untuk mengevaluasi dan memperbaiki tindakan, padahal refleksi diri adalah komponen penting untuk pengendalian diri dan pengambilan keputusan yang lebih baik.

  3. Minimnya Penekanan pada Navigasi Sosial
    Teori-teori ini kurang memperhatikan peran navigasi sosial, yaitu kemampuan individu untuk memahami, beradaptasi, dan memanfaatkan lingkungan sosialnya. Padahal, faktor sosial sering kali menjadi penghambat atau pendorong yang signifikan dalam pencapaian pribadi.

  4. Pendekatan yang Kurang Fleksibel
    Sebagian besar teori cenderung statis atau linear, sehingga sulit diaplikasikan dalam konteks yang dinamis, seperti perubahan karier, hubungan interpersonal, atau kondisi sosial-politik.

  5. Keterbatasan Alat Praktis untuk Aplikasi di Dunia Nyata
    Meskipun teori-teori ini memberikan wawasan teoretis, sebagian besar tidak menawarkan alat yang dapat diukur atau diterapkan secara praktis untuk mengevaluasi motivasi, kapasitas, atau pencapaian individu dalam situasi nyata.

Kesenjangan-kesenjangan ini menunjukkan perlunya model baru yang dapat mengintegrasikan motivasi internal, kapasitas pribadi, refleksi diri, dan navigasi sosial. Four-Pedal Model bertujuan untuk mengisi kekosongan tersebut dengan mengembangkan pendekatan yang lebih holistik, fleksibel, dan aplikatif dalam memahami dinamika motivasi dan pencapaian individu.

3. Theoretical Framework: Three-Pedal and Navigation System Model

Penjelasan Model

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun